Bogordaily.net–Banyak mitos tentang efek penetrasi seks pada tubuh wanita. Namun, tidak ada bukti bahwa seks menyebabkan kendurnya vagina dari waktu ke waktu. Vagina memang lebih terbuka sebelum, selama, dan setelah berhubungan seks. Sebab, mirip dengan kinerja mulut yang akan membuka atau merenggang ketika menguap atau makan, kemudian akan kembali ke bentuk semula.
Otot-otot vagina perempuan bersifat elastis, karena bisa merenggang dan kembali ke bentuk semula. Bukan berarti berhubungan seks terus-menerus bisa membuat vagina menjadi longgar.
Hubungan seks tidak memberikan dampak jangka panjang pada ketegangan vagina. Otot-otot dasar panggul yang mengelilingi vagina ini bisa melemah seiring waktu, yang bisa menyebabkan seseorang merasa vaginanya lebih longgar.
Otot dasar panggul yang lemah juga dapat menyebabkan masalah seperti inkontinensia, yang mengakibatkan kebocoran urine. Latihan dasar panggul dapat membantu memperkuat otot-otot vagina. Selama seseorang merasakan gairah seksual, otot-otot vagina akan rileks dan ini memungkinkan hubungan seks penetrasi. Setelah berhubungan seks, vagina kembali ke bentuk dan ketegangan yang biasa.
Selaput dara merupakan selaput tipis di sekitar vagina. Berhubungan seks penetrasi untuk pertama kalinya bisa meregangkan selaput dara yang membuat vagina terasa lebih longgar.
Dilansir Suara.com dari Medical News Today, melakukan posisi seks yang berbeda terkadang bisa mempengaruhi seberapa kencang atau kendurnya vagina. Hal ini bisa meningkatkan kepuasan seksual bersama pasangan.
Nah, berhubungan seks rutin tidak akan membuat vagina semakin longgar. Namun, Anda juga perlu tahu bahwa tubuh memang akan berubah seiring waktu, seiring bertambahnya usia, penurunan dan penambahan berat badan, serta kondisi kesehatan. Semua hal itu bisa mempengaruhi kehidupan seksual. Hubungan seks mungkin akan terasa berbeda karena faktor-faktor tersebut.***