Bogordaily.net–Serangan Rusia terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia dikhawatirkan menimbulkan bencana nuklir. PLTN terbesar di Eropa itu ludes terbakar setelah digempur Rusia, Jumat, 4 Maret 2022.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pun mendesak pemimpin Eropa untuk segera bertindak sebelum bencana nuklir terjadi.
“Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembak reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini pertama kali, pertama kali dalam sejarah,” kata Zelensky, seperti dikutip CNN Indonesia dari CNN.
Zelensky mendesak pemimpin Eropa untuk menghentikan pasukan Rusia itu. Dalam unggahan di Facebook, Zelensky juga menuduh Rusia sengaja menembaki Zaporizhzhia agar memicu kebakaran di PLTN terbesar Eropa tersebut.
“Tank-tank Rusia yang dilengkapi pencitraan termal. menembaki situs atom. Mereka tahu apa yang mereka tembak. Mereka telah bersiap untuk (serangan) ini,” ujarnya.
Ia menilai, serangan Rusia terhadap pembangkit listrik ini merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan dapat membawa kehancuran.
“Ada 15 reaktor nuklir di Ukraina. Jika salah satu dari mereka meledak, itu adalah akhir dari semua orang, akhir dari Eropa,” jelasnya.
Selain itu, Zelensky menyinggung tragedi PLTN Chernobyl dan korbannya. Tragedi ini terjadi pada era Uni Soviet dan membuat 200 ribu orang harus diungsikan akibat radiasi nuklir.
“Untuk seluruh warga Ukraina, untuk seluruh warga Eropa, untuk semua orang yang mengetahui kata ‘Chernobyl,’ berapa banyak korban akibat bencana itu,” tuturnya.
Sementara itu, situasi di PLTN Zaporizhzhia sudah membaik. Tim pemadam kebakaran dilaporkan sudah berhasil mematikan api di PLTN tersebut. Pasukan Rusia sempat menghalau pergerakan pasukan pemadam kebakaran Ukraina dengan tembakan. Namun, penembakan ini disebut sudah berhenti.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi akibat pertarungan sengit antara Rusia dan Ukraina di dekat PLTN yang terletak di Kota Enerhodar tersebut. Beberapa hari belakangan, Rusia memang terus berupaya merebut PLTN itu.
Juru bicara PLTN Zaporizhzhia, Andrii Tuz, mengaku tak menyangka Rusia sampai berani menyerang situs PLTN terbesar di Eropa tersebut.
“Saya tak tahu seberapa jauh (Presiden Rusia, Vladimir) Putin akan bertindak. Tak ada yang percaya mereka menembaki PLTN. Kita harus menghentikan perang sekarang! Jangan tunggu bencana nuklir!” katanya.***