Bogordaily.net–Setelah Roman Abramovich disanksi Pemerintah Inggris lantaran asetnya dibekukan imbas invasi Rusia terhadap Ukraina berdampak panjang bagi Chelsea. Tahun ini tampaknya menjadi awal kehancuran The Blues lantaran untuk membeli bensin bus bagian dari operasional saja tak mampu.
Menurut laporan The Athletic dilansir Suara.com, Chelsea merasakan dampak buruk dari sanksi tersebut setelah kartu kredit perusahaan klub dibekukan oleh Pemerintah Inggris. Bahkan karena pembekuan kartu kredit itu membuat Chelsea tak bisa membeli bahan bakar bensin untuk bis mereka yang kerap digunakan untuk perjalanan hotel menuju stadion.
Selain itu pembekuan kartu kredit ini juga berpngaruh pada biaya operasional Chelsea, biaya perjalanan The Blues tidak boleh melebihi 20 ribu pound atau sekitar Rp376 juta. Sedangkan untuk biaya pertandingan kandang tidak diperbolehkan melebihi 500 juta pounds atau sekitar Rp9,4 miliar per pertandingan.
Sebelumnya diberitakan Kamis, 10 Maret 2022, Pemerintah Inggris resmi menjatuhkan sanksi terhadap Roman Abramovich, setelah mayoritas negara Eropa mengecam invasi Rusia.
Sanksi untuk Abramovich dijatuhkan karena taipan asal Rusia itu menjadi salah satu orang penting di lingkungan Vladimir Putin selaku Presiden Rusia.
Dilansir dari CNN International, Abramovich masuk dalam daftar tujuh oligarki Rusia alias pebisnis kaya raya terkait politik yang disanksi Pemerintah Inggris.
Salah satu sanksi adalah pembekuan aset milik Roman Abramovich, termasuk Chelsea yang diangggap aset tersebsarnya di London.***