Bogordaily.net – Zhang Yiming merupakan pengusaha sukses yang meraih banyak kekayaan berkat kepopuleran aplikasi TikTok di seluruh dunia.
Di Indonesia sosok Yiming mungkin tidak setenar Jack Ma yang pernah menjadi orang terkaya di China pada tahun 2020.
Padahal dia adalah pendiri dari perusahaan teknologi ByteDance yang merilis aplikasi TikTok, yang hingga kini masih sangat digandrungi oleh anak muda dan orang dewasa.
Zhang Yiming merupakan salah satu orang terkaya di China saat ini. Dia harus melalui perjalanan panjang sebelum akhirnya meraih kesuksesan besar seperti sekarang.
Melansir dari Kata Data, Zhang Yiming lahir pada tanggal 1 Januari 1983 di provinsi Fujian, China. Dia dibesarkan di kota tenggara Longyan, dan merupakan satu-satunya putra pegawai negeri di daerah tersebut.
Menurut Net Worth, pada tahun 2001 Zhang Yiming memulai studinya di Universitas Nankai di Tianjian dengan mengambil jurusan mikroelektronika, sebelum beralih menekuni bidang rekayasa perangkat lunak.
Dia kemudian lulus pada tahun 2005. Setelah lulus dari Universitas Nankai di Tianjian, Zhang Yiming kemudian mulai mencoba merintis karirnya dengan bekerja di situs perjalanan Kuxun.com, yang kemudian diakuisisi oleh Tripadvisor.
Dihimpun dari Businessoffashion.com, Yiming sempat bekerja sebentar di perusahaan raksasa teknologi Microsoft.
Setelah keluar dari perusahaan tersebut, dia mulai memproduksi aplikasinya sendiri dan mendirikan beberapa perusahaan rintisan, termasuk portal pencarian real estate.
Sampai akhirnya, Zhang Yiming memfokuskan usahanya pada aplikasi agregasi berita pada tahun 2012 untuk bersaing dengan penawaran berita Baidu yang disematkan dengan iklan.
Dia meraih kesuksesan besar setelah aplikasi rintisannya bernama TikTok banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.
Perjalanan Karir
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setelah lulus dari Universitas Nankai pada tahun 2005, Zhang Yiming memulai karirnya sebagai insinyur di situs pencarian pariwisata Kuxun.com.
Setahun kemudian, dia diangkat menjadi direktur teknis di perusahaan tersebut.
Perjalanan karir Zhang Yiming kemudian dilanjutkan dengan bekerja sebagai karyawan di Microsoft setelah meninggalkan Kuxun di tahun 2008.
Akan tetapi, karena terbentur dan terhambat oleh peraturan perusahaan yang ketat, dia kemudian memutuskan untuk keluar dari Microsoft.
Menurut laporan Bloomberg, Zhang Yiming benar-benar memulai bisnis pertamanya pada tahun 2009. Ketika itu dia membuat sebuah situs pencarian properti bernama 99fang.com.
Namun tiga tahun berselang, Yiming berhenti dari bisnis pertamanya itu. Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, Zhang Yiming dikenal sebagai sosok yang amat menyukai bisnis. Oleh karenanya meski dia berhenti dari 99fang.com, Yiming mencoba memulai bisnis baru.
Pada 2012, Zhang Yiming kemudian mendirikan ByteDance, bisnis media berbasis di Beijing yang menyediakan layanan agregasi berita dengan nama Tautiato.
Langkah yang diambil oleh Zhang Yiming sangatlah tepat. Sebab di tahun 2016, situs tersebut berhasil menjadi salah satu media paling populer di negaranya.
Di tahun yang sama tercatat pengguna harian situs Tautiato mencapai 78 juta. Jumlahnya kian bertambah hingga menyentuh angka 120 juta pengguna hingga September 2017.
Situs yang dibuat oleh Zhang Yiming itu dilaporkan telah bernilai US$ 20 miliar.Pada tahun 2014, Sequoia Capital menginvestasikan US$ 100 juta di perusahaan ByteDance.
Masih merujuk dari laporan Bloomberg, perusahaan yang didirikan Zhang Yiming itu dikatakan telah memiliki pendapatan sekitar 50 miliar yuan (US$ 7,4 miliar) pada tahun 2018.
Kemudian di tahun berikutnya naik sebesar US$ 17 miliar. Kesuksesan itu tidak bisa dilepaskan dari keberadaan aplikasi TikTok yang dirilis pada September 2016.
Kesuksesan TikTok
Seperti yang sudah disebutkan di pembahasan sebelumnya, kekayaan yang diperoleh Zhang Yiming berasal dari suksesnya aplikasi TikTok dengan banyaknya pengguna di hampir di seluruh dunia.
TikTok sendiri merupakan aplikasi berbagi video yang diluncurkan oleh ByteDance sekitar tahun 2016. Di China platform tersebut dikenal dengan nama Douyin.
Kesuksesan TikTok semakin menjadi besar setelah ByteDance membeli dan mengakuisisi Muscal.ly setahun kemudian seharga US$ 800 juta.
Seiring berjalannya waktu, TikTok terus mendulang keuntungan. Misalnya pada kuartal pertama 2020 ByteDance berhasil mencatat pendapatan sebesar US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 79 triliun.
Menurut laporan Business Insider, pendapatan tersebut tumbuh hingga 130% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu Bloomberg melaporkan, perusahaan yang berbasis di China ini sempat memiliki valuasi US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.400 triliun.
Masih dari sumber yang sama, Yiming diketahui memiliki pendapatan US$ 35 miliar pada tahun 2020 berkat aplikasi TikTok.
Berbicara soal TikTok, tentu kurang lengkap rasanya jika tidak membahas pengguna aplikasi tersebut di Indonesia. Sebab, Indonesia menjadi pasar terbesar kedua TikTok di dunia pada tahun 2020.
Merujuk databooks, ada 22,2 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) aplikasi TikTok di tanah air pada tahun 2020.
Sementara itu, Amerika Serikat menduduki peringkat teratas dengan 65,9 juta pengguna aktif bulanan TikTok pada 2020.
Rusia menyusul Indonesia dengan 16,4 juta pengguna aktif bulanan TikTok.
Zhang Yiming, Sebagai Salah Satu Orang Terkaya di China
Dalam daftar orang terkaya di China versi Forbes, Zhan Yiming berada di posisi kedua.
Jika dihitung, total kekayaan Yiming adalah sebesar US$ 59,4 miliar atau setara Rp 843,48 triliun.
Dia kalah oleh Zhong Shansan yang memiliki kekayaan sekitar Rp935,78 triliun menurut laporan Forbes dalam “CHINA’S RICHEST 2021”.
Sebagai salah satu orang terkaya di China tahun 2021, Zhang Yiming diperkirakan memiliki kekayaan bersih hingga US$44,5 miliar.
Masih mengutip Bloomberg, sumber kekayaan Yiming berasal dari sahamnya di ByteDance, grup media sosial dan startup paling berharga di dunia. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini memiliki lebih dari 1 miliar pengguna bulanan di seluruh dunia.
Itulah ulasan tentang profil Zhang Yiming sebagai orang terkaya di China nomor dua pada tahun 2021. Selain itu, Zhang Yiming termasuk ke dalam member of the 2013 Forbes China 30.***