Bogordaily.net – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kepala Sub Bidang Lalu Lintas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Toni Tauladan meninjau arus lalu lintas di seputar simpang Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 22 Maret 2022.
Dalam kunjungannya itu Kasubdit Lalu Lintas ingin mengetahui sekaligus memastikan titik kemacetan di simpang Ciawi yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat dan pengendara yang mengadu ke Kemenhub.
Usai meninjau, Kasubid Lalin Toni Tauladan mengatakan, kunjungan ke Bogor itu dalam rangkaian tindak lanjut kunjungan dari Dirjen Kemenhub beberapa minggu lalu, dan setelah melihat langsung ke lapangan ada beberapa titik yang harus dibenahi, salah satunya traffic light (lampu lalu lintas) dari arah Kota Bogor menuju Ciawi dan Sukabumi tidak bisa digunakan lantaran ditutup.
“Kita bisa lihat traffic light di arah Kota Bogor itu (tugu macan) ditutup dan itu akan coba kita buka, namun saat ini saya tidak bisa memberikan berstatment lebih jauh, karena kita ada pimpinan,” katanya kepada Bogordaily.net di lokasi, Selasa, 22 Maret 2022.
Selain traffic light dari arah Kota Bogor, Toni juga melihat di simpang Ciawi arah Gadog arus lalin-nya terpasang barrier yang berbentuk melintang atau melengkung, menurutnya ini merupakan inovasi daripada petugas yang ada di sini. Namun dibalik itu, dirinya menilai apakah hal itu sudah optimal atau belum dan ini tentunya sedang di kaji.
“Nah untuk hal ini tentunya melibatkan beberapa bidang lainnya, seperti bidang angkutan, sarana dan prasarananya, dan saya lintas berada di bidang lalu lintas sehingga kami memiliki tugas semacam simulasi harusnya seperti apa, tapi saya sekali lagi itu dikembalikan kepada pimpinan,” terangnya.
Bahkan dirinya mengaku tidak tahu fungsi ditutupnya jalur traffic light dari arah Kota Bogor itu untuk apa, dan pihaknya berencana akan menetralisir lagi. “Ya, hari ini kami memotret eksisting menggunakan drone dan ini saya sebut skenario satu, kemudian untuk skenario dua kami akan buka traffic light arah Kota Bogor, tetapi ini (dari arah Ciawi) masih tetap dari sisi kanan, dan skenario ketiga ini di buka semua,” jelasnya.
Masih kata Toni, semua keputusan ada di pimpinannya sehingga pihaknya hanya bersifat mengakomodir saja. Selain itu, Ia juga mencontohkan bus-bus yang masih sering berhenti di tikungan persimpangan lampu merah dan menurutnya hal itu tidak boleh.
“Saya melihatkan di sini ada kendaraan-kendaraan yang masih berhenti di sembarang tempat. Nah, kita ingin ada jangka pendek, kalau menunggu ada bangunan untuk dimana tempat pemberhentian berartikan kejadiannya seperti ini terus,” pungkasnya.
(Heri Supriatna)