Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorSoroti Kelangkaan Migor, Benninu Argoebie: Kemendag Tak Becus Bekerja

Soroti Kelangkaan Migor, Benninu Argoebie: Kemendag Tak Becus Bekerja

Bogordaily.net – Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bogor, Benninu Argoebie turut menyoroti langkanya minyak goreng. Bahkan ia menilai bahwa, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak baik dalam bekerja, terutama ketika menangani kisruh minyak goreng.

“Menteri Perdagangan sudah mengeluarkan enam peraturan sejak Januari hingga kini. Tapi minyak tetap langka di pasaran. Aturan itu dibuat hanya seperti basa basi tanpa melihat inti permasalahan,” ujar Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bogor, Benninu Argoebie kepada wartawan, Jumat 18 Maret 2022.

Menurut Benninu, apabila melihat situasi saat ini, rakyat seperti dijadikan komoditi bisnis dalam kisruh minyak goreng. Padahal, sudah jelas bahwa pemerintah tak boleh berbisnis dengan rakyat.

“Sangat menyedihkan melihat keputusan-keputusan dari Menteri Perdagangan, dimana harga minyak ditekan sampai Rp14 ribu per liter, tetapi tetap langka di pasaran karena tak diindahkan pengusaha,” katanya.

Ia menyebut bahwa pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi terkait adanya mafia minyak justru menciderai hati rakyat. Sebab, seharusnya negara tak boleh kalah, namun kali ini dikalahkan oleh ‘mafia’.

Lebih lanjut, kata dia, Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan konyol dengan mensubsidi minyak goreng curah, yang notabenenya tidak baik bagi kesehatan. Lantaran hanya melewati satu kali penyaringan

“Tak ada solusi yang diberikan Kemendag. Minyak goreng curah itu adalah minyak yang satu kali melewati proses penyaringan. Kualitasnya jelas jauh dari minyak goreng premium. Ini bisa menjadi sumber penyakit, masa iya masyarakat mau diberi penyakit,” ucap pria yang akrab disapa Benn ini.

Benn menilai bahwa kisruh minyak goreng merupakan bukti tidak seriusnya menteri dalam menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden. Atas dasar itu, ia menyarankan agar Jokowi segera mencopot menteri dan wakilnya.

“Pak Jokowi harus mengambil tindakan, negara harus bisa hadir. Sudah cukup masyarakat dibebani. Ketika Enggar Warsito masih menjabat Menteri Perdagangan, dia berhasil menstabilkan harga bawang dan minyak,” katanya.

“Kemendag saat ini punya wakil menteri, tapi tidak berpengaruh apapun. Ini sudah pemborosan anggaran. Saya sarankan agar menteri dan wakilnya dicopot lantaran tidak bisa bekerja,” tutupnya.*

(Ibnu Galansa Montazerry)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here