Bogordaily.net–Harga minyak goreng premium tidak Rp14 ribu per liter. Harganya tergantung merk harga di pasaran. Stok Minyak goreng melimpah saat harganya mahal. Keputusan pemerintah untuk menyerahkan harga minyak goreng kemasan tersebut ke mekanisme pasar langsung menuai reaksi.
Para pedagang pasar tradisional dan toko modern bahkan mengaku sudah mendapat bocoran dari distributor bahwa harga minyak goreng kemasan akan kembali normal. Namun hingga kini harga minyak goreng mahal.
“Iya sudah tahu katanya harganya mau normal lagi. Memang sales sudah ngasih bocoran bahwa harga akan kembali normal,” kata Hana salah seorang pedagang di Cimahi seperti dilansir Suara.com, Rabu, 16 Maret 2022.
Ia mengaku sudah lima hari tidak menjual minyak goreng yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) lantaran tidak mendapat kiriman pasokan dari distributor.
“Sudah 5 hari minyak tidak datang, tiba-tiba menghilang. Ternyata akan kembali normal,” ujarnya.
Di Kabupaten Bandung Barat, warga mengaku heran stok minyak goreng di sejumlah ritel modern kembali melimpah semenjak pemerintah mencabut subsidi.
Salah satu warga Sigit (43) heran sebab minyak goreng kemasan sulit ditemui ketika harganya masih Rp14 ribu per liter.
Setelah subsidi dicabut dan harganya menjadi Rp25 ribu per liter, stok minyak goreng kembali melimpah. Padahal beberapa pekan sebelumnya ia selalu sulit mencari minyak goreng dengan HET termasuk di supermarket.
“Iya memang sekarang jadi banyak, tapi harganya mahal banget. Padahal sebelumnya pas HET barang itu langka. Ya aneh juga kenapa bisa gitu,” kata Sigit.
Sejumlah toko modern atau ritel di Kabupaten Bandung Barat kini tak lagi menjual minyak goreng premium seharga Rp14 ribu per liter sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebelumnya. Harga minyak goreng kemasan premium bahkan ada yang mencapai Rp50 ribu per 2 liter.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat, Ricky Riyadi mengatakan saat ini belum ada ketentuan terkait penetapan harga baru pascapencabutan HET minyak goreng.
“Kalau yang sudah benar-benar ditetapkan itu minyak goreng curah yang asalnya Rp11.500 per liter, sekarang jadi Rp14 ribu per liter. Untuk yang kemasan hanya dibahasakan harga pasar saja,” kata Ricky.
Ia mengatakan dengan belum adanya ketentuan harga minyak goreng kemasan tersebut maka harga untuk setiap merek pasti berbeda-beda karena dikembalikan ke harga pasar.
“Belum ada ketentuan harus berapa-berapanya, jadi dikembalikan ke harga pasar. Mudah-mudahan pemerintah akan menetapkan kembali dan ada ketentuan khusus untuk harga minyak kemasan,” jelasnya.
Seperti ramai diberitakan, pemerintah mengeluarkan aturan baru terkait minyak goreng. Subsidi minyak goreng kemasan premium dicabut sehingga harga minyak goreng akan disesuaikan dengan harga keekonomian atau harga pasar.
Keputusan disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pada konferensi pers setelah rapat terbatas membahas kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng, Selasa, 15 Maret 2022. Hal itu tentu saja sebagai upaya menekan harga minyak goreng mahal.
“Pemerintah memutuskan akan mensubsidi minyak kelapa sawit curah yaitu (harganya jadi) Rp14.000 per liter. Subsidi diberikan berbasis pada dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit),” kata Airlangga.
Harga minyak goreng akan menyesuaikan dengan harga keekonomian di pasar. Terkait proses pendistribusian, Airlangga bekerja sama dengan Polri untuk memastikan pasokan dan harga sesuai dengan harga keekonomian.
Keputusan tersebut membuat peritel galau untuk menjual minyak goreng kemasan karena belum ada keputusan harga yang disepakati. Terlebih, Kementerian Perdagangan belum merilis aturan terbaru mengenai hal ini.
Terkait belum adanya kepastian harga, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan ada sejumlah toko ritel yang menarik stok minyak goreng dari rak penjualan.
“Ini akan berakibat pada minyak goreng harus dicabut dulu dari rak-rak toko ritel. (Pencabutan ini) berdasarkan permintaan distributor karena masih menunggu Permendag dikeluarkan,” kata Roy dalam Webinar Strategi, Implementasi dan Tantangan Sektor Pangan Indonesia Pasca Launching ID FOOD, dikutip dari Kumparan.com, Rabu, 16 Maret 2022.
Roy menjelaskan, para distributor masih menunggu aturan resmi dari pemerintah soal penetapan harga minyak goreng kemasan. Nantinya apabila kebijakan resmi telah terbit, maka distributor akan menentukan harga yang disepakati bersama.
Diberitakan sebelumnya dampak keputusan pemerintah membuat warga tak bisa lagi menikmati minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp14 ribu per liter. Harga minyak goreng tak lagi seragam dan kembali berada di bawah kendali produsen.
Di Kota Bandung, minyak goreng tersedia kembali di supermarket dan toserba dengan harga kemasan dua liter mencapai Rp47.900. Di salah satu toserba di Jalan Pahlawan, Bandung harga minyak kemasan dua liter bermerk Sania Rp47.900 sedangkan kemasan satu liter bermerk Sabrina Rp23.900.
Stok minyak goreng di rak khusus penyimpanan minyak di toserba tersebut masih penuh. Ada juga minyak dalam kemasan botol. Kenaikan harga minyak goreng ini membuat kaget warga Bandung, terutama kaum ibu-ibu. Para emak pun mengeluhkan tingginya harga minyak goreng. ***