Bogordaily.net – Bali masih menjadi daya tarik utama pariwisata di Indonesia saat ini. Terlebih, ada beberapa wisata tersembunyi yang masih jarang dikunjungi oleh wisatwan.
Semakin ramainya wisatawan berkunjung ke Bali, secara otomatis memancing pula jiwa penjelajah dalam diri kita untuk mencari destinasi wisata yang berbeda dari yang biasanya sekaligus berupaya menemukan destinasi wisata yang merupakan hidden gem di Bali.
Inilah tiga destinasi memesona wisata tersembunyi di Bali yang wajib Anda kunjungi saat berada di Pulau Dewata.
1. Sangeh Monkey Forest
Di sini, terdapat ratusan monyet berekor panjang yang lucu dan menggemaskan, yang hidup di area hutan yang menjadi habitat monyet ini.
Hutan ini dikenal sebagai hutan homogen yang memiliki luas sekitar 10 hektare. Selain banyak terdapat tanaman pala, di hutan ini juga terdapat 54 jenis tanaman flora seperti amplas, pule, buni, cempaka kuning, pohpoh, dan masih banyak lagi.
Menariknya lagi, di Sangeh Monkey Forest ini, Sobat Pesona bisa pula berinteraksi langsung dengan para monyet, seperti berfoto dan memberi makan. Untuk aktivitas yang satu ini, sebaiknya Sobat Pesona tetap berhati-hati serta didampingi para pemandu.
2. Desa Wisata Tenganan Pegringsingan
Desa Wisata Tenganan Pegringsingan dikenal luas karena komitmen masyarakatnya untuk terus menjaga keaslian budayanya.
Pemandangan ini terpampang jelas, jika Sobat Pesona mengunjungi desa Tenganan Pegringsingan. Anda dapet temui rumah – rumah yang masih terjaga orisinalitasnya, serta adat istiadat yang masih dijaga oleh masyarakatnya.
Sebagai salah satu dari tiga desa Bali Aga, yang berarti desa dengan aturan adat yang masih terjaga, masyarakat desa ini diketahui masih menyimpan seperangkat aturan desa yang telah ditulis sejak abad ke-11 lalu. Peraturan ini telah diperbarui pada tahun 1842.
Selain budaya yang kuat, Desa Wisata Tenganan Pegringsingan juga terkenal di kalangan wisatawan akan produk kerajinan masyarakatnya yang layak dijadikan buah tangan untuk kerabat, dan sanak keluarga. Adapun beberapa produk ekonomi kreatif terbaik di desa wisata ini diantaranya; anyaman bambu, ukir-ukiran, lukisan di atas daun lontar, dan kain tenun (kain Gringsing).
Penduduk desa Tenganan Pegrisingan terkenal akan keahliannya menenun kain Gringsing. Kain ini dikerjakan dengan teknik double ikat.
Konon kabarnya, teknik seperti ini merupakan satu – satunya yang bisa ditemui di seluruh Indonesia, sehingga kain Gringsing dikenal dengan harganya yang tinggi dan sudah sangat terkenal kualitasnya ke seluruh dunia.
3. Desa Wisata Carangsari
Desa Wisata Carangsari berjarak sekitar 34 kilometer dari Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan desa wisata ini memiliki beragam daya tarik pariwisata yang siap memanjakan wisatawan. Sebut saja ada rafting, flying fox, petik kopi, memetik kakao, dan glamping.
Sementara daya tarik seni dan budaya di Carangsari juga tidak kalah dengan wilayah lainnya di Bali, karena Carangsari menawarkan akulturasi budaya Bali dengan Tionghoa seperti misalnya Tari Topeng Tugek Carangsari. Selain itu, ada juga Wayang Kulit Paruwe, Wayang Ramoyane, Barongsai, Tari Hanoman, Barangket, Gamelan Bali, dan Barong Landung.
Satu hal yang paling jadi pembeda Desa Wisata Carangsari dengan Desa Wisata lainnya adalah desa ini merupakan tempat kelahiran dari pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Semangat perjuangan I Gusti Ngurah Rai ini yang dijadikan semangat masyarakat setempat untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Di Desa Wisata Carangsari ini, Sobat Pesona bisa menemukan patung I Gusti Ngurah Rai yang berdiri kokoh menyambut kedatangan wisatawan.***