Bogordaily.net – Sebagai upaya menyerang balik Rusia atas invasinya, Ukraina memberi perlawanan melalui kelompok peretas yang berencana meluncurkan serangan sabotase digital terhadap infrastruktur penting di Moskow seperti kereta api dan jaringan listrik.
Sebelumnya, pejabat dari Kementerian Pertahanan Ukraina pekan lalu mendekati pengusaha Ukraina dan pakar keamanan siber lokal, Yegor Aushev untuk membantu mengatur unit peretas melawan Rusia.
Aushev mengatakan, pada Senin28 Februari 2022, dia berencana untuk mengatur serangan peretasan yang akan mengganggu infrastruktur apa pun yang membantu membawa pasukan dan senjata Rusia ke negaranya.
“Segala sesuatu yang mungkin menghentikan perang. Tujuannya adalah untuk membuat tidak mungkin membawa senjata-senjata ini ke negara kita,” katanya, dikutip dari Reuters, Rabu 2 Maret 2022.
Aushev mengatakan, kelompoknya telah merusak lusinan situs web pemerintah dan perbankan Rusia, terkadang mengganti konten dengan gambar kekerasan dari perang. Dia menolak memberikan contoh spesifik, sebab itu akan membuat pelacakan kelompoknya lebih mudah bagi Rusia.
Atase pertahanan Ukraina di Washington menolak mengomentari kelompok Aushev atau hubungannya dengan kementerian pertahanan.
Aushev mengatakan, kelompoknya sejauh ini telah berkembang menjadi lebih dari 1.000 sukarelawan Ukraina dan asing.
Kelompok tersebut telah berkoordinasi dengan organisasi hacktivist asing yang melakukan serangan terhadap sistem perkeretaapian.
Setelah penyebaran berita tentang pembentukan tim Aushev, Belarusia Cyber Partisans ?? yang merupakan tim peretasan yang berfokus di Belarus, secara sukarela menyerang Kereta Api Belarusia karena mereka mengatakan transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut tentara Rusia.
Menurut laporan Bloomberg News, Minggu (27/2/2022), Partisan Cyber ?? menonaktifkan sistem lalu lintas kereta api dan menurunkan situs tiketnya.
Seorang juru bicara Cyber Partisans mengatakan, kepada Reuters bahwa kelompok tersebut melakukan serangan itu dan mengkonfirmasi bahwa organisasinya sekarang bekerja dengan kelompok Aushev.
Juru bicara itu mengatakan penumpang hanya dapat melakukan perjalanan dengan membeli tiket kertas secara langsung karena kelompoknya telah menjatuhkan sistem reservasi.
Selain menyerang balik ke Moskow, Aushev mengatakan timnya akan membantu militer Ukraina memburu unit-unit rahasia Rusia yang menyerang kota-kota besar dan kecil.
Dia mengatakan kelompoknya telah menemukan cara untuk menggunakan teknologi pelacakan ponsel untuk mengidentifikasi dan menemukan unit militer Rusia yang menyamar bergerak melalui negara itu, tetapi menolak memberikan rincian.
Selama sepekan terakhir, banyak situs web pemerintah Rusia secara publik terganggu oleh serangan gaya penolakan layanan (DDoS) yang dilaporkan, termasuk satu untuk kantor Presiden Vladimir Putin.***