Monday, 14 April 2025
HomeBeritaVarian Deltacron Bikin Geger, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Varian Deltacron Bikin Geger, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai

Bogordaily.net–Varian hybrid gabungan gen Delta dan Omicron atau yang populer dengan sebutan terus dipantau Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Juru bicara Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, varian hybrid Delta-Omicron bukanlah virus baru. Menurutnya, varian tersebut merupakan replikasi dari seseorang yang secara bersamaan terinfeksi dua virus yakni Delta dan Omicron.

Meski varian hybrid Delta-Omicron baru ditemukan, kata dr Reisa jika ada pasien yang terkena varian tersebut penangannya hampir sama dengan pasien varian Covid-19 lainnya.

“Treatment sama, cara dan pengobatannya masih tetap sama,” kata dr Reisa dalam diskusi daring yang dilansir dari Detik.com.

Terkait gejala yang ditimbulkan hybrid Delta-Omicron, ia menjelaskan tidak ada perbedaan dengan varian lainnya alias sama dengan gejala SARS-CoV-2 (Corona).

“Gejalanya sama-sama seperti SARS-CoV-2. Gejalanya sama-sama menyerang tubuh kita,” imbuhnya.

WHO masih memantau bagaimana varian hybrid Delta-Omicron berkembang. Menurutnya, berdasarkan beberapa negara yang memiliki kasus pasien Deltacron, tidak ditemukan kondisi buruk.

“Kalau delta lebih banyak menyerang bagian saluran pernafasan bawah dan kalau Omicron banyak menyerang saluran pernafasan atas. Hati-Hati kalau sampai terinfeksi karena WHO juga terus memantau,” jelasnya.

Di sisi lain, Deltacron menimbulkan kekhawatiran karena kemungkinan bisa menyebabkan infeksi parah seperti varian Delta dan menyebar cepat seperti varian Omicron. Saat ini, varian virus corona yang sedang dominan adalah subvarian BA2 dari varian Omicron yang cukup cepat menyebar di Inggris.

Dilansir dari Express, varian Omicron memiliki kemampuan untuk menghindari perlindungan yang diinduksi dari dua dosis vaksin Covid-19. Suntikan booster vaksin Covid-19 bisa meningkatkan perlindungan yang memungkinkan seseorang terlindungi dari kematian dan penyakit serius.

Sekitar lima bulan sejak penyebaran varian Omicron, subvarian BA2 menjadi varian virus corona dominan di Inggris.

Terkait gejalanya, WHO mengatakan tidak akan mengubah pedoman dan mengungkapkan sangat mirip dengan varian Omicron. Gejala yang harus diwaspadai adalah suhu tinggi, batuk terus menerus baru, dan kehilangan rasa dan bau.

Sedangkan gejala varian Omicron yang paling umum adalah hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan. Jika seseorang positif virus corona, mereka perlu mengisolasi diri untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here