Bogordaily.net–Sebuah video menayangkan mobil diamuk massa viral di media sosial, Jumat, 4 Februari 2022.
Salah satu unggahan video tersebut terdapat pada akun Instagram @beritakotabandung. Pada keterangannya tertulis, “Sebuah mobil menjadi bulan-bulanan warga di wilayah Desa Rancamalang, Margaasih, Kabupaten Bandung pada hari Jumat, 4 Maret 2022.”
Mobil Toyota Kijang bernomor polisi D 1058 ZS itu menjadi sasaran amuk warga di kawasan sekitar pukul 08.00 WIB. Pada video rekaman berdurasi 27 detik tersebut terlihat sejumlah warga memukuli, menendang, dan melempari batu mobil berwarna hitam. Kendaraan itu sudah rusak dan kacanya pecah.
Di tengah amukan massa, pengemudi memundurkan kendaraannya dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak dan melindas beberapa motor lalu berhenti. Sejumlah warga kemudian kembali memukuli mobil itu dengan helm.
Melansir Prfmnews.com peristiwa bermula saat mobil Toyota Kijang melaju ugal-ugalan melintas di Pasar Dimensi Margaasih hingga sempat menabrak beberapa kendaraan dan pedagang. Polisi kemudian mengejar mobil Toyota Kijang tersebut karena berusaha kabur.
Saat dikejar ke arah Cimahi, mobil berbalik arah ke arah Margaasih hingga berakhir di kawasan Rancamalang. Mobil itu juga sempat menyeret motor milik polisi dan terhenti di sebuah warung di kawasan Rancamalang. Pengemudi mobil yang sempat menjadi sasaran amukan massa kemudian diamankan.
Kanit Lantas Polsek Margaasih AKP Yudi Hariyanto mengatakan, periswa itu mengakibatkan beberapa warga menjadi korban usai tertabrak dan terserempet. Selain itu, beberapa kendaraan juga mengalami kerusakan karena sempat terseret.
“Ada beberapa korban luka ringan dan kendaraan rusak berat,” kata Yudi.
Berdasarkan laporan warga, kata dia, untuk jumlah korban diduga sekitar 20 orang. Namun, untuk lebih pastinya dia akan berkoordinasi dengan jajaran Sat Lantas Polresta Bandung.
Sementara itu, unggahan video tersebut turut menuai komentar warganet. Sebagian besar warganet menyangkan aksi main hakim sendiri.
“Siapa tau supir mau nolong tapi warga udh pada marah duluan jadinya kabur takut diamuk warga, yang udh udh juga gitu ntar kalo ternyata supir ga salah emang warga mau ganti rugi kerusakan mobil?” kata warganet.
“Kalau belum tau kronologi aslinya jangan maen seruduk dulu atau gebugin inget yg kasus di jakarta timur itu,” timpal yang lain.
“Punten buat masyarakat kalau kecelakaan gitu jangan pelakunya diamuk, main hakim sendiri. Ga usah dirusak juga mobilnya kecuali buat menghentikan kendaraannya. Kalau ga sengaja terus digituin pasti panik, masih kondisi trauma. Udah banyak kejadian diprovokasi maling terus diamuk masa keburu meninggal sebelum dibawa kepolisi. Padahal faktanya jauh dari yg disangka,” ujar warganet.***