Bogordaily.net-Kepala Bagian (Kabag) Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Rahardjo mengatakan, pembangunan kereta gantung di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, untuk mengatasi kemacetan, sebagai langkah untuk menjawab usulan berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
“Kajian yang dibuat oleh BPTJ sebenarnya menjawab usulan dan wacana berbagai pihak yang sudah muncul sejak lama yang menginginkan adanya transportasi berbasis rel untuk mengurangi kemacetan di Kawasan Puncak,” kata Budi Rahardjo, Selasa, 22 Maret 2022.
Lanjut Budi, rekomendasi itu disampaikan sebagai jawaban terkait konsekuensi pembangunan transportasi berbasis rel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
“Dengan kajian, maka tersaji jawaban berbasis data yang lebih konkret tentang konsekuensi-konsekuensi yang timbul jika transportasi berbasis rel diinginkan dibangun di kawasan Puncak,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan transportasi berbasis rel hanya salah satu opsi pembangunan guna mengurai kemacetan Puncak. BPTJ tidak menutup kemungkinan terhadap opsi lain.
“Jadi sejak mula memang transportasi berbasis rel hanyalah salah satu opsi, tentu nantinya perlu dipertimbangkan lebih mendalam opsi mana yang paling memungkinkan membantu mengatasi masalah kemacetan Puncak,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Bogor Ade Yasin menanggapi rekomendasi pembangunan kereta otomatis dan kereta gantung di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, guna mengatasi kemacetan, oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang menela anggaran sampai 7,3 Triliun.
Menurut Ade, anggaran sebesar itu terlalu mahal, ia pun menyarankan untuk menyelesaikan jalur Puncak 2, yang mana biayanya tidak akan menelan anggaran seperti pembangunan kerera gantung.
“Kemahalan menurut saya, lebih baik Puncak 2 saja selesaikan, jalur Puncak 2 engga akan sampai 7 triliun, kalau Puncak 2 mah 1 triliun juga kurang,” kata Bupati Bogor Ade Yasin, Selasa, 22 Maret 2022.
Lanjut Ade, pembangunan kereta gantung sebaiknya dibangun untuk pariwisata, terlebih jika jalur Puncak 2 dibangun dan selesai, maka masyarakat yang akan menuju Bandung dan Cianjur akan terbantu.
“Saya kira kereta gantung untuk wisatanya saja. Tapi kepentingan masyarakat yang akan menuju Bandung, Cianjur itu kurang terbantu. Kalau Puncak 2 kan keluarnya di Cianjur, yang ke Bandung bisa lewat situ,” jelasnya.*
(Muhammad Irfan Ramadan)