Monday, 25 November 2024
HomeEkonomiWaduh, 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah Diduga Dijual ke Luar Negeri!

Waduh, 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah Diduga Dijual ke Luar Negeri!

Bogordaily.net–Ketersedian minyak goreng di pasaran masih sulit didapat masyarakat,  baik di pasar tradisional maupun supermarket. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkap tersendatnya distribusi minyak goreng ke pasar juga diakibatkan adanya penjualan minyak goreng ke kalangan pelaku industri.

“Per kemaren DMO (domestic market obligation) sudah 415 juta hanya 20 hari, barangnya melimpah. Sehingga kita tanya barang dimana? Jadi ada dua dugaan, bocor untuk industri dengan harga tidak sesuai pemerintah dan yang kedua penyelundupan, ini akan saya berantas. Jadi distribusi ada yang menimbun dan ada yang menyelundup ke luar negeri,” jelas Lutfi saat konferensi pers virtual dilansir dari Suara.com, Rabu 9 Maret 2022.

Namun, Lutfi masih harus memastikan dugaan ini. Sebab dia ingin memastikan dalam tata niaga minyak goreng tidak ada spekulasi. Mengingat pemerintah memiliki data resmi yang terverifikasi. Mulai dari alamat lokasi tangki sampai semua distributor dalam industri minyak goreng.

“Kita tidak mau berandai-andai, tapi dari angka tersebut ada terjadi kesalahan-kesalahan atau ketidakakuratan dari jalur distribusi kita dan akan kita pastikan tidak ada hambatan di jalur distribusi ini,” jelasnya.

Pihaknya melalui PPNS Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Mabes Polri melakukan penindakan dengan sejumlah data yang dimiliki.

Lutfi menargetkan penyelesaian di rantai distribusi ini akan segera selesai sebelum bulan Ramadan tiba. Sehingga pasokan minyak goreng kembali berlimpah di level masyarakat.

Di sisi lain saat usai meninjau Pasar Kebayoran Baru, Lutfi yang mengecek stok minyak goreng dan berbagai bahan pokok menemukan minyak goreng dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Ia menemumkan ada ketidaksesuaian harga minyak goreng antara ritel modern dengan pasar tradisional. Sehingga, banyak orang yang rela mengantri untuk membeli minyak goreng di ritel modern.

“Kami melihat minyak goreng ada barangnya baik curah maupun kemasan, permasalahannya tidak ada kios yang menjual sesuai HET yang ditentukan oleh pemerintah,” ujar Lutfi usai meninjau Pasar Kebayoran Baru, Jakarta.

Menurut Lutfi, ada ketidaksesuaian harga minyak goreng antara ritel modern dengan pasar tradisional. Sehingga, banyak orang yang rela mengantri untuk membeli minyak goreng di ritel modern.

Lutfi juga menduga adanya praktik pedagang pasar membeli minyak goreng di ritel modern dengan harga Rp14 ribu tetapi dijual kembali ke pasar tradisional dengan harga yang tinggi.

“Maka orang ngantri di ritel modern, kemudian masuk ke pasar dan menjual harga jauh lebih tinggi daripada yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Lutfi memastikan stok minyak goreng akan melimpah ke depannya. Sebab, pasokan minyak dari Domestic Market Obligation/DMO para produsen CPO sudah terjadi saat ini.

“Kami pastikan pasokan cukup bahkan berlimpah di Jakarta ini, seperti diketahui minyak DMO 391 juta ton per kemarin. Jadi sudah cukup untuk 1 bulan jika dihitung dari februari, mudah-mudahan harga turun,” jelas Lutfi.

Untuk diketahui, Kementerian Perdagangan mulai Februari lalu telah memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru untuk produk minyak goreng. HET yang ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here