Tuesday, 7 May 2024
HomeBeritaWaduh! Pengunjuk Rasa Sabotase Siaran Langsung TV Pemerintah Rusia

Waduh! Pengunjuk Rasa Sabotase Siaran Langsung TV Pemerintah Rusia

Bogordaily.net–Siaran langsung tiba-tiba disabotase seorang pengunjuk rasa.  Dengan membawa kertas bertuliskan “jangan berperang” pengunjuk rasa anti-perang itu menyelinap masuk ke studio televisi Pemerintah , Channel One saat menayangkan siaran langsung pada Senin, 14 Maret 2022 malam waktu setempat.

Pengunjuk rasa itu mengangkat kertas di belakang presenter yang sedang membacakan berita dan meneriakkan slogan-slogan yang mencela perang di .

Kertas yang bertuliskan dalam bahasa Inggris dan itu berbunyi: “JANGAN BERPERANG. Hentikan perang. Jangan percaya propaganda. Mereka berbohong kepada Anda di sini.”

Sementara tulisan lain bertuliskan “Orang menentang perang”, tampak sedikit terhalangi.

“Hentikan perang. Tidak untuk perang!” teriak pengunjuk rasa.

Presenter berita Yekaterina Andreyeva, yang saat itu sedang membaca laporan mengenai hubungan dengan Belarus, tampak menghiraukan aksi perempuan di belakangnya. Momen itu pun dapat dilihat dan didengar selama beberapa detik sebelum saluran televisi beralih ke laporan lain. Video tersebut viral di media sosial.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada pengunjuk rasa dalam pidato video malamnya.

“Saya berterima kasih kepada orang-orang Rusia yang tidak berhenti berusaha untuk menyampaikan kebenaran. Kepada mereka yang melawan disinformasi dan mengatakan yang sebenarnya, fakta nyata, kepada teman dan orang yang mereka cintai,” kata Zelenskyy. “Secara pribadi kepada perempuan yang memasuki studio Channel One dengan poster menentang perang,” sambungnya.

Sementara itu di Rusia, media dilarang menyebut sebagai perang, tetapi menyebutnya sebagai “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan denazifikasi .

dan sebagian besar dunia telah mengutuk istilah itu sebagai dalih palsu untuk invasi ke negara demokratis.

Menanggapi ini, dalam pernyataannya, Channel One hanya mengatakan ada sebuah “insiden” selama program “Vremya” disiarkan dan mengumumkan penyelidikan internal.

Sebuah kelompok pemantau aksi protes independen, OVD-Info mengidentifikasi pengunjuk rasa yang menyelinap di studio televisi pemerintah tersebut sebagai Marina Ovsyannikova.

Dia adalah karyawan di saluran televisi Channel One.

Dilansir Suara.com dari kantor berita Tass, Ovsyannikova kemungkinan akan menghadapi tuntutan karena melanggar undang-undang dengan tuduhan mendiskreditkan angkatan bersenjata. Undang-undang tersebut disahkan pada 4 Maret.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here