Monday, 6 May 2024
HomeBeritaWaspada! Ini Bahaya Sering Menahan Lapar

Waspada! Ini Bahaya Sering Menahan Lapar

Bogordaily.net–Jika melewatkan satu kali makan karena satu dan lain alasan, efeknya berpengaruh pada suasana hati, kemampuan untuk berkonsentrasi, dan kadang-kadang bahkan kemampuan untuk berpikir jernih. Nah, sering juga berbahaya dan tidak boleh diabaikan.

Sebagaimana dilansir dari Suara.com, ini adalah kenyataan bahwa jutaan orang hidup dengan perasaan seperti ini setiap hari dalam hidup mereka. Menurut PBB, sekitar 870 juta orang menderita kelaparan, yang berarti satu dari delapan orang kelaparan secara global. Bahaya sering memiliki efek serius pada seluruh tubuh.

Meskipun rasa biasanya merupakan perasaan yang berhubungan dengan perut, rasa juga secara langsung mempengaruhi otak. Sebab kekurangan nutrisi penting, vitamin, protein dan mineral, rasa yang parah dan terus menerus dapat menghambat perkembangan otak secara kognitif, sosial dan emosional, yang semuanya mempengaruhi kemampuan individu untuk membaca, berkonsentrasi, menghafal dan bahkan berbicara.

Organ-organ penting lainnya juga secara langsung dipengaruhi oleh rasa . Gangguan penglihatan dan masalah penglihatan lainnya diakibatkan oleh kekurangan vitamin A, dan gusi serta gigi dapat menjadi rusak karena kekurangan kalsium. Bahaya sering ebih buruknya lagi adalah akan menyerang sistem kekebalan tubuh.

Jika sistem kekebalan tubuh kekurangan vitamin, nutrisi, dan mineral dasar, maka ia tidak dapat mempertahankan tubuh dengan baik terhadap penyakit, itulah sebabnya negara-negara berkembang terus-menerus memerangi berbagai penyakit.

Kelaparan dapat mempersulit belajar, itulah sebabnya kemiskinan dan kelaparan yang ekstrem sering dikaitkan dengan kurangnya pendidikan yang layak. Terutama di negara berkembang, anak-anak yang mengalami kelaparan sejak usia sangat muda cenderung kesulitan secara akademis dan memiliki IQ yang lebih rendah jika dibandingkan dengan prestasi akademik anak-anak yang bergizi baik.

Meskipun semua anak harus memiliki akses ke makanan, sangat penting bahwa bayi baru lahir dan balita menerima nutrisi yang diperlukan. Menurut 30 Hour Famine, 70 persen otak berkembang selama dua tahun pertama kehidupan saja. Jika anak kecil mengalami kekurangan gizi, terutama dalam rentang waktu tersebut, otaknya bisa rusak selamanya.

Bahaya sering dan kekurangan gizi tidak hanya merusak, tetapi juga tidak dapat diperbaiki. Selain kurangnya kenyamanan, kelaparan juga menyebabkan masalah yang serius.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa setiap orang, terutama yang berada di negara berkembang, memiliki asupan nutrisi yang diperlukan tubuh agar dapat hidup sehat dan berumur panjang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here