Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaWilayah Donetsk-Luhansk Ukraina Ingin Gabung Rusia

Wilayah Donetsk-Luhansk Ukraina Ingin Gabung Rusia

Bogordaily.net Kelompok separatis yang menguasai Donetsk di timur Ukraina, Republik Rakyat Donetsk ingin  gabung dengan Rusia. Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan pihaknya mempertimbangkan bergabung dengan Rusia ketika Moskow berhasil menduduki seluruh wilayahnya.

“Mengenai bergabung dengan Federasi Rusia, seperti keinginan dan aspirasi, kami memang telah berkeinginan untuk bergabung dengan wilayah Rusia jika dilacak sejak 2014 lalu,” kata Pushilin kepada Kantor Berita Donetsk.

“Tapi sekarang PR utamanya adalah mencapai batas konstituional republik ini. Kemudikan kami akan menentukan itu,” tambahnya.

Melansir CNN Indonesia dari Reuters, pernyataan Pushilin itu muncul dua hari setelah pemimpin wilayah separatis lainnya, Luhansk, berencana menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Kyiv mengatakan referendum seperti itu tidak memiliki dasar hukum dan hanya akan memicu tanggapan keras internasional.

Tiga hari sebelum melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka.

Warga di timur Ukraina, terutama Donetsk dan Luhansk memang dikenal lebih dekat dengan kultur Rusia. Sebagian besar warga bahkan fasih berbicara Bahasa Rusia.

Faktor kedekatan itu pula yang dijadikan dalih oleh Putin untuk menginvasi Ukraina, terutama wilayah Donbas yang menaungi Donetsk dan Luhansk.

Putin juga berdalih Rusia harus melancarkan operasi militer khusus ke wilayah timur Ukraina itu demi menyelamatkan warga di sana dari dugaan genosida dan diskriminasi, terutama warga yang berbahasa Rusia.

Selama ini, Rusia juga dikabarkan telah memberikan status kewarganegaraan bagi banyak warga di Donetsk dan Luhansk.

Sementara itu, perang antara Rusia dan Ukraina terus terjadi. Kali ini sebuah rudal menghantam salah satu kamp militer Rusia di Kota Belgorod. Seorang sumber pihak Rusia menduga rudal itu ditembak Ukraina.

Sumber itu mengatakan kepada kantor berita Rusia, TASS, rudal tersebut menghantam kamp militer di Belgorod, kawasan yang terletak di dekat perbatasan dengan Ukraina.

TASS merilis kabar ini tak lama setelah seorang pejabat lokal melaporkan terjadi sejumlah ledakan di kota tersebut.

Dalam video yang dirilis dua media lokal Belgorod, terlihat sejumlah amunisi meledak dari kejauhan.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, sempat mengatakan terjadi ledakan di dekat Desa Krasny Oktyabr. Desa ini berjarak sekitar 30 km dari barat daya Belgorod. Namun, Gladkov tidak membeberkan penyebab ledakan ini terjadi.

Insiden ini terjadi kala Rusia dan Ukraina sedang berdialog. Ukraina mengajukan proposal status netral dengan syarat mendapatkan jaminan keamanan.

Tak hanya itu, delegasi dari kedua kubu juga telah membuka kemungkinan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr Zelensky untuk melakukan negosiasi.

Rusia juga mengklaim bakal menurunkan “serangan secara drastis” di Kyiv dan Chernihiv, Ukraina.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here