Sunday, 28 April 2024
HomeBeritaYoon Suk-yoel, Menang dalam Pemilihan Presiden di Korea Selatan

Yoon Suk-yoel, Menang dalam Pemilihan Presiden di Korea Selatan

Bogordaily.net, memenangkan di Korea Selatan (Korsel). Setelah melewati serangkaian pemilihan yang ketat dalam sejarah demokrasi di Korea Selatan, dirinya berhasil mengalahkan Lee Jae-myung dari .

Yoon Suk-yoel kandidat dari oposisi konservatif People Power Party (PPP), yang mengendarai gelombang sentimen antipemerintah dan keinginan untuk perubahan rezim, memenangkan 48,5 persen suara pada Kamis pagi 10 Maret 2022. Dia menang selisih, hanya 0,7 poin persentase di depan saingan utama Lee Jae-myung.

“Kemenangan bagi saya dan PPP ini adalah kemenangan bagi rakyat,” kata Yoon, seperti dikutip The Straits Times.

“Sekarang setelah perlombaan berakhir, kita semua harus bekerja sama untuk menjadi satu,” ujarnya.

Menurut Komisi Pemilihan Nasional (NEC), dengan semua surat suara dihitung pada pukul 06.21 waktu setempat, Lee memiliki 47,8 persen suara. Sementara selisih kedua calon hanya 247.077 suara.

Lee mengakui kekalahan tepat sebelum jam 4.00 pagi dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di markas besar partai. Dia mengucapkan selamat kepada Yoon Suk-yoel dan memintanya untuk bersatu serta

Di usia 61, Yoon Suk-yoel akan menjadi mantan jaksa pertama yang terpilih sebagai presiden di Korea Selatan. Dia tidak memiliki pengalaman politik sebelumnya.

Pertama kali menjadi terkenal pada 2016 karena memimpin penyelidikan terhadap mantan presiden Park Geun-hye yang dimakzulkan, yang terlibat dalam skandal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan besar-besaran. Yoon telah berkampanye tentang perlunya perubahan rezim.

Dia mendorong keadilan dan keadilan, menunggangi kemarahan publik yang meningkat terhadap praktik tidak adil pemerintahan Moon Jae-in, seperti menunjuk tokoh-tokoh yang dilanda skandal sebagai menteri kehakiman.

Kemenangannya akan menandai pertama kalinya dalam sejarah demokrasi Korea Selatan bahwa partai yang berkuasa gagal memenangkan untuk masa jabatan kedua. Daya yang digunakan untuk berpindah dalam siklus 10 tahun, atau setelah dua periode.

NEC menambahkan, sekitar 34 juta orang memilih dalam pemilihan ini, yang berarti jumlah pemilih 77,1 persen. Dua jajak pendapat keluar yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan persaingan ketat, memproyeksikan perbedaan kurang dari satu poin persentase suara untuk dua kandidat utama.

Para ahli mengatakan margin tipis berarti negara itu terbagi tajam dan memperingatkan bahwa Yoon bisa menghadapi jalan berbatu di depan mencoba menyatukan dua kubu yang berbeda.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here