Thursday, 25 April 2024
HomeTravellingYuk, Tengok Lagi Sejarah dan Tempat Menarik di Kebun Raya Bogor

Yuk, Tengok Lagi Sejarah dan Tempat Menarik di Kebun Raya Bogor

Bogordaily.net– Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat kerap memilih berkunjung ke tempat wisata untuk berkumpul bersama keluarga maupun teman-teman. Biasanya menjadi salah satu tempat pilihan untuk menghabiskan waktu termasuk melakukan jelang puasa. Membahas soal , yuk tengok lagi bagaimana sejarah Kebun Raya dan apa saja tempat-tempat menarik di tempat wisata yang berlokasi di tengah pusat Kota Bogor sebagaimana dilansir Bogordaily.net dari Kebunraya.id berikut ini.

Kebun Raya pada mulanya kebun hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Namun pada perkembangannya pendirian memulai perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi pada zaman itu (1880 – 1905).

Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Melansir Wikipedia.org, awalnya merupakan bagian dari ‘samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang setidaknya telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis.

Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih-benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik.

Seiring perkembangannya, kini memiliki sejumlah tempat menarik di antaranya:

Taman Teijsmann

Taman Teijsmann dibangun pada tahun 1884 oleh DR. Melchior Treub sebagai bentuk penghargaan kepada Johannes Elias Teijsmann atas jasa-jasanya terhadap perkembangan . Pada zaman Belanda, taman ini dibuat sebagai taman mawar bergaya Prancis dengan mengikuti pola taman formal Eropa yang ditata simetris.

Di pusat taman ini, berdiri tegak sebuah tugu peringatan bagi Teijsmann, terbuat dari batu granit yang didatangkan dari Berlin, Jerman. Letak taman ini berada di dekat Taman Bambu dan Makam Kuno Belanda. Dari Taman ini pengunjung dapat melihat istana Bogor dari jarak dekat.

Taman Teisjmann di . (Kebunraya.id/Bogordaily.net)

Taman Soedjana Kassan

Taman Sudjana Kassan merupakan salah satu taman non koleksi di yang memiliki kekhasan tersendiri. Taman ini dibangun pada 18 Mei 1985 sebagai penghargaan terhadap Sudjana Kassan, salah seorang kurator di pada tahun 1949-1959 yang kemudian menjadi orang Indonesia pertama yang sebagai Direktur Kebun Raya Bogor (1959-1969).

Taman ini menjadi salah satu sudut keindahan di Kebun Raya Bogor yang banyak diminati pengunjung. Daya tarik Taman Sudjana Kassan tidak hanya terdapat monumen patung Sudjana Kassan, taman ini berbentuk ornamen taman yang ditata dalam satu relief besar replika Burung Garuda Pancasila lambang Indonesia yang membawa pita Bhineka Tunggal Ika di tengah taman yang dibentuk dari warna-warni kombinasi berbagai jenis tumbuhan penutup tanah menjadikan masyarakat lebih mengenalnya sebagai Taman Bhineka.

Taman Soedjana Kassan di Kebun Raya Bogor. (Kebunraya.id/Bogordaily.net)

Taman Orchidarium

Orchidarium merupakan sebuah koleksi taman yang dibuat menyerupai habitat asli yakni tanaman anggrek hidup. Hal ini terlihat dari area depan orchidarium yang dibuat rindang banyak pepohonan sehingga area ini tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari. Taman ini merupakan area konservasi dari tanaman anggrek alam yang berfungsi sebagai area penelitian dan pengembangan anggrek.

Orchidarium berbeda dengan Griya Anggrek yang fungsinya adalah area display berbagai angrek alam dan hybrid, sehingga jika Anda berkunjung ke sana akan jauh dari semarak pemandangan angreknya.

Taman Obat

Pemanfaatan obat-obatan tradisional tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai area konservasi, Kebun Raya Bogor juga memiliki taman koleksi Obat yang terdiri dari berbagai macam jenis tanaman. Sampai saat ini tanaman obat dikonservasi di dua area XXIV.A dan XXIV B. Koleksi tumbuhan obat di XXIV.A berjumlah 175 jenis yang terdiri dari 55 suku dan 144 marga. Sedangkan koleksi tumbuhan obat di vak XXIV.B. sebanyak 228 jenis, terdiri dari 65 suku dan 172 marga.

Taman Nepenthes

Taman Nepenthes merupakan taman konservasi binaan Pertamina yang berada di wilayah Kebun Raya Bogor. Pertamina mempunyai komitmen untuk terus melakukan konservasi tanaman dalam rangka mendukung pemerintah di dalam pencapaian Target 15 tujuan Pembangunan Berkelanjutan melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Di Indonesia, Nepenthes dikenal dengan nama “Kantong Semar”. Termasuk tumbuhan karnivora yang menghasilkan kantong untuk menjebak dan menangkap mangsa berupa serangga maupun binatang kecil lainnya untuk mendapatkan nutrisi. Nepenthes dapat ditemukan di Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kantong semar biasa hidup di daerah yang terbuka, lembab dan miskin hara. Nepenthes termasuk salah satu tumbuhan yang terancam kepunahannya akibat adanya alih fungsi lahan dan hutan sebagai habitat alaminya.

Taman Meksiko

Taman Meksiko merupakan taman koleksi tanaman kaktus yang terdapat di Kebun Raya Bogor. Taman ini berisikan kumpulan spesies tumbuhan iklim kering yang jumlahnya lebih dari 100 spesies, seperti: agave, yucca, kaktus dan tumbuhan sukulen lain. Sebagian besar koleksi taman ini didatangkan dri Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Taman Meksiko di Kebun Raya Bogor. (Kebunraya.id/Bogordaily.net)

Taman ini pun indah dengan berbagai macam jenis tanaman kaktus yang memang banyak digunakan sebagai tanaman hias. Hal ini disebabkan karena tanaman kaktus memiliki bentuk yang indah akibat dari penyesuaian diri mereka terhadap lingkungan aslinya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here