Bogordaily.net –Â Tak banyak yang tahu, selain perhatiannya yang sangat besar terhadap isu pluralisme dan toleransi, Ade Armando juga memiliki keberpihakan yang tak perlu diragukan terhadap nasib petani kecil. Dalam hal ini petani Sarongge di Cianjur.
Alkisah, tahun 2018, petani Sarongge resah. Di desa mereka mendadak terpasang spanduk besar. Isinya adalah promosi pembangunan Kota Langit Sarongge. Developernya PT Pebisnis Muda Group. Alamat websitenya www.rumahsaria.com.
Petani resah karena mereka mendengar kabar, lahan yang ditawarkan pihak developer adalah lahan yang sedang mereka garap. Lahan tempat menyambung hidup mereka sehari-hari. Lahan di desa tempat mereka lahir dan beranak cucu.
Konon, lahan seluas sekitar 60 hektar itu adalah tanah warisan saudagar kaya zaman kolonial. Namanya Halimah Rais. Pihak developer gencar menawarkan kavling-kavling di media sosial. Harganya murah, Rp15 juta per 100 m2.
Petani Sarongge tentu saja marah. Selain proses perizinan yang tak jelas, mereka juga tak pernah diajak berbicara tentang rencana pembangunan Kota Langit. Mereka melawan. Spanduk-spanduk perlawanan dipasang di desa.
Sumber keresahan itu ternyata datang dari salah satu cucu menantu Halimah Rais. Ia ingin menguasai kembali tanah yang ia klaim sebagai tanah warisan. Kalau perlu bikin hoax bahwa Presiden SBY pernah mengunjungi lahan bakal Kota Langit.
Isu panas di tanah Sarongge itu akhirnya sampai ke telinga Ade Armando. Ternyata Ade adalah cucu langsung Halimah Rais. Pada tanggal 9 November 2018 Ade pun datang ke Sarongge. Disambut antusias para petani.
Di depan warga Sarongge, Ade menjelaskan tentang keluarga besar Halimah Rais. Sebagai salah satu cucu, ia pun baru mendengar kalau keluarganya punya tanah warisan di sana. Tapi buat Ade, semua itu masa lalu. Faktanya, lahan di sana sudah menghidupi banyak orang.
Ade tegas menyatakan, ia sudah berbahagia melihat para petani telah dengan tekun merawat dan menggarap lahan demi menghidupi keluarga. Warisan kebahagiaan itu jauh lebih berharga ketimbang merampas hak para petani dan keluarganya.
Bahkan di hadapan mereka, Ade bilang siap membantu proses hukum tentang status lahan itu demi melindungi hak-hak para petani. Pernyataan ini tentu saja disambut sukacita warga yang hadir di Saung Sarongge.
Semoga cepat pulih, bung!***
(Heru Hendratmoko)