Bogordaily.net – Bertepatan dengan hari Kartini, Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus kembali menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis 21 April 2022.
Aliansi mahasiswa Bogor tersebut yaitu, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Pantauan Bogordaily.net dilokasi pada pukul 16:00 WIB, para mahasiswa datang dengan membawa spanduk yang bertuliskan ‘Rakyat Menjerit Harga Melejit Rakyat Sengsara’. Tak hanya itu, mahasiswa juga membawa alat pengeras suara yang di bawa menggunakan mobil bak.
Namun, aksi yang direncanakan akan digelar di depan istana kepresidenan harus kandas. Lantaran pihak kepolisian sudah membuat blokade menggunakan pagar berikade kawat duri guna pengamanan dan mengantisipasi jika terjadi tindak anarkis.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Valdo menyampaikan, bahwa, mahasiswa menolak kenaikan PPN 10 persen menjadi 11 persen.
Kemudian mendesak presiden RI menunda IKN. Karena memang stabilitas ekonomi Indonesia sekarang ini lagi kurang stabil.
“Maka dari itu, kita mendesak presiden Jokowi untuk menunda IKN sampai nanti ekonomi di Indonesia stabil,” kata Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Valdo, kepada Bogordaily.net disela-sela aksi demo.
Lebih lanjut, kata Valdo mengatakan, Jadi, proyeksi APBN di periode Jokowi tidak memakai APBN sekitar 496 Triliun. Tetapi presiden Jokowi berbohong dan munafik.
“Bawasannya dia bilang bahwa dia memakai APBN itu sekitar 53 persen. Jadi, hari ini kita mendesak bahwa Jokowi realisasi kan janji-janjinya,” ujarnya
“Dan terakhir, kami mendesak pemerintah presiden jokowi untuk meresafel menteri-menteri yang membuat gaduh,” katanya.*
(Ibnu Galansa)