Bogordaily.net– Biasanya sepuluh hari pertama Ramadan menjadi momen yang cukup ringan untuk berpuasa, bila dibandingkan dengan sepuluh hari kedua atau sepuluh hari ketiga. Sebab, umat muslim masih dalam semangat tinggi menyambut datangnya bulan Ramadan.
Namun, sepuluh hari pertama bulan Ramadan juga kerap menimbulkan dilema, karena ada perasaan takut ketika sudah “kalah” atau batal puasanya. Makanya, sebagian besar umat muslim meninggalkan banyak kegiatan agar tenaganya kuat sampai waktu berbuka datang.
Lalu ketika malam hari, juga biasanya masih beradaptasi dengan waktu istirahat. Ketika harus menyiapkan sahur, tentu saja ada waktu tidur yang harus diadaptasi, baik itu dengan tidur lebih awal atau pada siang hari.
Mengutip Suara.com dari NU Online, terdapat deretan amalan yang bisa dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Ramadan. Berikut ini keistimewaan sepuluh hari pertama pada bulan Ramadan, yang menurut ahli tafsir disinggung keberadaannya pada ayat dalam Al-Qur’an, serta beberapa hadits.
Tulisan Latin Al Fajr ayat 1-2
wal-Fajr, wa Layaliin asyr
Artinya:
Demi fajar, demi malam yang sepuluh
Dalam tafsir Kemenag RI, ayat ini menjelaskan tentang keistimewaan pada 10 hari pertama bulan Ramadan. Sepuluh hari ini menjadi waktu yang sangat dimuliakan ketika beramal. Tafsir ini berpedoman pada hadits riwayat Al Bukhari dan Ibnu Abbas.
Namun, ada pula pendapat bahwa maksud dari surat ini antara 10 hari pertama bulan Muharram atau sepuluh hari pertama bulan Ramadan atau sepuluh hari pertama setiap bulan.
Namun yang jelas, keistimewaan 10 hari pertama bukan saja ada pada hadits riwayat Al Bukhari dan Ibnu Abbas. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda
“‘Tak ada amal yang lebih utama daripada yang dilakukan di hari hari ini.’ Para sahabat berkata: ‘Tidakkah jihad juga?’ Rasul menjawab: ‘Tidak juga jihad, kecuali seorang yang pergi memerangi musuh dengan jiwa dan hartanya kemudian kembali tanpa membawa apa pun’.”
Rasulullah SAW memberikan arahan mengenai amalan apa saja yang perlu dilakukan pada 10 hari pertama bulan Ramadan. Hal ini tertera dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal yang lebih Allah cintai bila dilakukan di hari itu daripada sepuluh hari ini, maka perbanyaklah di dalamnya membaca Lailaha illa-Llah, Allahu akbar dan alhamdulillah.”***