Bogordaily.net – Masyarakat dunia memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day (WAAD) pada 2 April 2022. Peringatan itu merupakan sebuah bentuk dukungan teruntuk hak-hak orang autis atau dalam hal ini anak berkebutuhan khusus agar dapat menjalani hidup seperti orang pada umumnya.
Peringatan itu juga untuk mengingatkan bagaimana rintangan yang dihadapi penyandang autisme dan orang lain yang hidup dengan autisme. Sejatinya mereka berhak mendapatkan penghormatan, pendidikan, perlindungan serta kehidupan yang layak.
Hari Kesadaran Autisme Sedunia juga dibuat untuk merayakan bakat unik para penyandang autisme, seraya memberikan perhatian bersar untuk keterampilan ini melalui acara komunitas di seluruh dunia. Pada hari ini biasanya banyak digelar acara yang melibatkan penyandang autisme.
Mengikapi hal tersebut Ketua Komunitas Peduli Anak-anak Berkebutuhan Khusus (Kompakk) Naziah menyampaikan, selama lima tahun kebelakang ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor selalu memberikan dukungannya pada perayaan hari peduli autis sedunia.
“Dukungan yang luar biasa dari Ibu Yane Bima Arya sebagai Bunda Anak Istimewa,” ucap Ketua Komunitas Peduli Anak-anak Berkebutuhan Khusus (Kompakk) Naziah kepada bogordaily.net melalui pesan singkat beberapa waktu lalu.
Ibu dari Zalfa Syahira Putri Kusnadi mengakui, bahwa selama pandemi covid-19 Kompakk belum melakukan kegiatan lagi.
“Semoga tahun depan bisa diadakan kegiatan di hari perayaan peduli autis sedunia,” ujarnya.
Di samping itu, menurut Naziah, selama ini Pemkot Bogor selalu memfasilitasi anak berkebutuhan khusus seperti bikin Kartu Tanda Penduduk (KTP) tanpa mengantri atau menunggu lama.
“Intinya fasilitas nya di mudahkan oleh Pemkot Bogor. Dan Bu Yane juga selalu siap bantu kami kalalu ada konsul gratis atau acara-acara untuk anak-anak istimewa. Tempatnya selalu di mudahkan dan free,” katanya.
Dirinya juga berpesan, ibu-ibu untuk selalu ramah kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Seperti diketahui, autis sendiri dapat diartikan sebagai sebuah gangguan perilaku seseorang yang biasa dikaitkan dengan tingkah laku, sosial, komunikasi dan lain sebagainya.
(Ibnu Galansa Montazeri/Diki Sudrajat)