Thursday, 16 May 2024
HomePolitikAnggaran Pemilu 2024 Capai Rp110,4 Triliun, Jokowi Minta Dihitung Lagi

Anggaran Pemilu 2024 Capai Rp110,4 Triliun, Jokowi Minta Dihitung Lagi

Bogordaily.net– Untuk menggelar pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 mendatang, pemerintah siap menggelontorkan pemilu hingga Rp110,4 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung Presiden Joko Widodo () dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, 10 April 2022.

“Kemarin sudah disampaikan ke saya diperkirakan sebesar Rp110,4 triliun untuk KPU dan Bawaslu,” kata dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor seperti dikutip Suara.com dari Antara.

Jumlah tersebut kata , terdiri atas kebutuhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rp76,6 triliun dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rp33,8 triliun.

“Ini saya minta didetailkan lagi, dihitung lagi, dikalkulasi lagi dengan baik dalam APBN maupun dalam APBD dan dipersiapkan secara bertahap,” katanya.

Untuk diketahui pada akan dipilih presiden dan wakil presiden, kemudian anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang akan digelar pada 14 Februari 2024. Sedangkan pilkada untuk memilih gubernur, wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota digelar 27 November 2024.

Dalam rapat terbatas tersebut, juga dibahas mengenai persiapan pejabat gubernur, pejabat bupati, pejabat wali kota yang berakhir masa jabatannya pada 2022 dengan rincian tujuh gubernur, 76 bupati, dan ada 18 wali kota yang harus diisi sehingga totalnya ada 101 daerah.

“Saya minta seleksi figur-figur pejabat daerah betul-betul dilakukan dengan baik, sehingga kita mendapatkan pejabat daerah yang capable, memiliki leadership yang kuat, dan mampu menjalankan tugas yang berat di tengah situasi ekonomi global yang tidak mudah, tidak gampang agar nantinya penyiapan pemilu dan pilkada serentak 2024 ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Presiden mengakui menjelang pesta demokrasi pada 2024, kontestasi politik memang menghangat.

“Jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat sehingga saya meminta dilakukan edukasi, dilakukan pendidik politik yang masif kepada masyarakat dan kepada para kontestan,” pesannya.

juga meminta agar tidak ada isu-isu politik yang tidak baik, terutama isu-isu politik identitas yang mengedepankan isu-isu politik SARA yang mencuat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here