Bogordaily.net – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Tim Satgas Covid-19, hingga kini terus menggecarkan upaya percepatan vaksinasi booster. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, Pemkot Bogor targetkan capaian booster bisa meningkat hingga 50 persen, lantaran saat ini baru mencapai 30 persen.
“Kami mendukung penuh apa yang dilakukan oleh satgas, demi melindungi kesehatan warga Bogor,” ucapnya, dalam rapat yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Minggu, 17 April 2022.
Dia mengatakan, dalam upaya percepatan vaksinasi booster ini ada empat upaya yang bisa dilakukan. Pertama, perlu adanya kejelasan data di masing-masing RW untuk mengetahui warganya apakah sudah divaksin atau belum.
“Dengan demikian, dalam waktu sembilan hari ke depan masing-masing ketua RW harus bisa mengetahui siapa saja yang perlu dimobilisasi untuk vaksinasi booster,” ujarnya.
Kedua, sentra vaksinasi di wilayah dan pilihan waktu perlu kembali ditambah. Terlebih saat ramadan para aparatur wilayah bisa membuka gerai vaksin di masjid dan musala yang saat ini menjadi pusat keramaian warga pada saat berbuka puasa dan tarawih.
“Menurut saya sentra vaksin dan waktunya perlu ditambah. Seperti jemput bola saat buka bersama, salat isya, tarawih, dan kegiatan lainnya,” ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Tim Satgas Covid-19, hingga kini terus menggecarkan upaya percepatan vaksinasi booster.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, Pemkot Bogor targetkan capaian booster bisa meningkat hingga 50 persen, lantaran saat ini baru mencapai 30 persen.
“Kami mendukung penuh apa yang dilakukan oleh satgas, demi melindungi kesehatan warga Bogor,” ucapnya, dalam rapat yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Minggu, 17 April 2022.
Dia mengatakan, dalam upaya percepatan vaksinasi booster ini ada empat upaya yang bisa dilakukan. Pertama, perlu adanya kejelasan data di masing-masing RW untuk mengetahui warganya apakah sudah divaksin atau belum.
“Dengan demikian, dalam waktu sembilan hari ke depan masing-masing ketua RW harus bisa mengetahui siapa saja yang perlu dimobilisasi untuk vaksinasi booster,” ujarnya.
Kedua, sentra vaksinasi di wilayah dan pilihan waktu perlu kembali ditambah. Terlebih saat ramadan para aparatur wilayah bisa membuka gerai vaksin di masjid dan musala yang saat ini menjadi pusat keramaian warga pada saat berbuka puasa dan tarawih.
“Menurut saya sentra vaksin dan waktunya perlu ditambah. Seperti jemput bola saat buka bersama, salat isya, tarawih, dan kegiatan lainnya,” ujarnya.***