Monday, 25 November 2024
HomeBeritaBambang Hartono, Orang Terkaya di Indonesia yang Gemar Makan Dipinggir Jalan

Bambang Hartono, Orang Terkaya di Indonesia yang Gemar Makan Dipinggir Jalan

Bogordaily.net – Beberapa waktu yang lalu, jagat dunia maya dihebohkan dengan foto Bambang Hartono sedang makan di warung sederhana yang menjual tahu pong. Michael Bambang Hartono merupakan pemilik PT Djarum yang dinobatkan forbes sebagai orang terkaya di Indonesia.

Bambang Hartono (nama mandarin Oei Hwie Siang), lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 2 Oktober 1939. Pria bernama lengkap Michael Bambang Hartono adalah salah seorang pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, PT Djarum.

Bersama sang adik, Robert Budi Hartono, mereka berdua mewarisi PT Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963. Sedangkan ibunya bernama Goei Tjoe Nio.

Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya di Kudus, Bambang Hartono kemudian belajar di fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Diponegoro terhitung mulai tahun 1959 -1963.

PT Djarum adalah salah satu perusahaan besar milik keluarga Hartono yang memproduksi rokok. Saat ini perusahaan tersebut dimiliki oleh dua orang bersaudara bernama Michael Bambang Hartono dan adiknya Robert Budi Hartono.

Michael dan adiknya, Robert Budi Hartono, mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963. Oei Wie Gwan meninggal tidak lama setelah pabrik rokok Djarum terbakar habis.

Selain sebagai pemilik dari PT.Djarum. Bambang hartono juga menjadi pemilik saham terbesar di Bank BCA dan memiliki berbagai bisnis lainnya seperti bisnis digital, elektronik dan pemilik Djarum Foundation. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah biografi lengkap Michael Bambang Hartono.

Sepeninggal ayahnya, Michael Hartono dan Robert Hartono bahu-membahu meneruskan bisnis rokok dan perlahan tapi pasti, Djarum mulai berkembang pesat.

PT Djarum adalah perusahaan yang memproduksi rokok kretek lintingan tangan dan rokok lintingan mesin yang sangat populer dan diproduksi dalam skala besar.

Awalnya, perusahaan ini hanya membuat rokok kretek lintingan tangan namun pada awal tahun 1970 rokok klintingan mesin mulai diperkenalkan ke pasaran, meskipun rokok kretek lintingan tangan tetap dikerjakan secara manual oleh buruh terampil.

Setelah mewariskan Djarum, Michael Hartono memulai karir menjadi direktur PT Djarum. Bersama adiknya, ia berambisi untuk membesarkan Djarum di kancah bisnis dunia.

Hingga akhirnya, Michael Hartono dan Robert Hartono berhasil membuat pabrik rokok Djarum semakin berkembang dan menjadi perusahaan yang mapan.

Hingga pada tahun 1972, ditengah besarnya pasar domestik untuk rokok kretek, Djarum mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, diantaranya ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat. Lalu Djarum Super diperkenalkan tahun 1981 dan diikuti Djarum Special diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1983.

Hingga saat ini, beberapa merk Djarum untuk pasar internasional, seperti Djarum Cherry, LA Menthol Lights, Djarum Menthol, LA Lights, Djarum Vanilla, Djarum Black Supersmooth, dan Djarum Black Menthol Supersmooth telah menguasai tujuh puluh persen pasar rokok kretek internasional.

Melebarkan sayap dan gurita bisnis Djarum

Selain berkarir di industri rokok, saat ini Michael dan Robert merupakan pemegang saham terbesar dari Bank Central Asia (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 persen saham BCA.

Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronik.

Bersama dengan saudaranya, Michael Bambang Hartono dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia nomor dua setelah saudaranya, Budi Hartono. Menurut Forbes 2018, dua kakak beradik ini mempunyai total kekayaan USD 32,3 miliar atau sekitar Rp 453 triliun (kurs 14 ribu).***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here