Bogordaily.net – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mendatangi lokasi kebakaran di RW 09 Kampung Cincau, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis 31 Maret 2022.
Di lokasi, Dedie mendatangi satu persatu rumah yang dilalap api, Selasa 29 Maret 2022 lalu. Ada total 11 rumah dengan 15 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban ‘si jago merah' tersebut. Kondisi rumah cukup parah dan harus direnovasi penuh.
“Kita sedang berupaya mencari solusi permasalahan-permasalahannya itu ada di hak alas tanah. Kalau kita memanfaatkan anggaran di pemerintah, hak alasnya tentu menjadi hal pokok,” kata Dedie.
Sambung Dedie, kedatangannya tak hanya menyampaikan pesan untuk tempat tinggal para korban, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga menyampaikan berbagai bantuan bagi para korban.
Bantuan berupa peralatan masak, sembako, matras, dan beberapa barang keperluan lain yang dibutuhkan warga.
“Kami menawarkan sementara untuk warga, korban kebakaran di Kampung Cincau ini menempati rusunawa di Cibuluh atau nanti melalui Kalak BPBD di kontrakan rumah sementara selama tiga bulan. Dengan bujet minimum, yang kita siapkan terbatas. Warga memahami apapun ketetapan pemerintah,” sambungnya.
Hasil dialog dengan warga, Dedie meyakini warga akan menerima solusi untuk menempati rumah sewa sementara selama beberapa bulan ke depan. Rumah sewa yang disiapkan pun tak jauh dari domisili para korban.
Tak hanya itu, masih kata Dedie, Pemkot Bogor juga melakukan koordinasi lintas instansi.
Seperti ke Yayasan Kesatuan dan Basolia. Koordinasi dengan beberapa pihak tersebut untuk mencari kemungkinan bantuan material lainnya.
“Seperti pasir, baja ringan, atau spandek. Ini langkah yang kita ambil untuk kedaruratan. Dinas Sosial juga nanti akan melibatkan Tagana untuk membantu membersihkan rumah-rumah warga yang menjadi korban,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke Kampung Cincau, Dedie juga didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemadam Kebakaran, dan Camat Bogor Tengah serta Lurah Gudang.*
(Ibnu Galansa Montazerry)