Bogordaily.net –Â Sikap toleransi antar umat beragama di Masjid Al Hikmah Solo ini pantas mendapat acungan jempol dari warganet. Dalam rangka perayaan Pasakah, Majid tersebut rela tadarus tidak menggunakan TOA.
Masjid Al Hikmah yang berada di Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, Surakarta bersebelahan langsung dengan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan di Jl. Gatot Subroto.
Seperti yang dilansir Yoursay pada Sabtu, 16 April 2022, sejak dulu, umat kedua tempat ibadah tersebut selalu rukun terutama pada saat hari-hari besar agama. Seperti pada hari Jumat 15 April 2022 kemarin, GKJ Joyodiningratan menggelar acara misa bersama dalam rangka perayaan Paskah. Misa ini diadakan sebanyak dua sesi, pukul 16:00 WIB dan 18:00 WIB.
Dalam waktu bersamaan, jamaah Masjid Al Hikmah memiliki agenda keagamaan lain yaitu buka puasa bersama, salat tarawih, dan tadarus.
Alih-alih bersamaa menggelar ritual keagamaan di waktu yang sama, hal tersebut tidak menimbulkan masalah besar antar umat beragama.
Namun pada hari-hari biasa, semua kegiatan ini selalu mengudara melalui pengeras suara tersebut. Sikap tak acuh itu ditunjukkan oleh pengurus Masjid Al Hikmah dengan cara tidak memakai toa saat melaksanaan ibadah salah tarawih dan tadarus.
Namun khusus untuk Hari Paskah dan ketika GKJ Joyodiningratan sedang menggelar misa, penggunaan toa ditiadakan. Sedangkan kegiatan salat tarawih dan tadarus atau membaca Alquran sendiri, tetap berjalan seperti biasa dan hanya memakai speaker ruang saja.
Bukan itu saja, sebelum memasuki Bulan Ramadhan, pengurus GKJ Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah juga menyempatkan melakukan acara kerja bakti bersama.
Pendeta Nunung Istining Hyang yang jadi pemimpin Misa Paskah pada 16:00 WIB mengungkapkan, selama ini warga sekitar sudah terbiasa melaksanakan ibadah secara bersamaan. Semua fokus pada kepercayaan masing-masing dan tidak ada yang merasa terganggu.
Pada sisi yang lain, pengurus dari Masjid Al Hikmah dan GKJ Joyodiningratan rajin melakukan koordinasi. Terutama sekali menjelang hari raya keagamaan, karena tidak jarang pula mereka sama-sama menggunakan jalan umum di depan masjid dan geraja.
Ketua Takmir Masjid Al Hik,ah, Nssir Abu Bakar ikut memberi penjelasan senada. Beliau menceritakan tradisi saling menghomati antar umat beragama adalah warisan dari generasi sebelumnya, baik dari jemaat GKJ Joyodiningratan dan jamaah Masjid Al Hikmah. Budaya ini terus berlangsung sampai sekarang.***