Bogordaily.net – Demo 11 April yang dilakukan BEM SI di depan Gedung DPR, kini mulai memaksa masuk kompleks parlemen. Mereka berteriak dan menginginkan wakil dari DPR datang menemui mereka.
Dikutip dari berbagai sumber, sekitar pukul 14.00 WIB, para pendemo dengan lantang meneriakan ‘dobrak’ dan para orator meminta untuk masuk kedalam gedung DPR RI.
“Pegang satu tiang satu, dobrak! dobrak!’ pekik orator aksi dari mobil komando, dikutip VOI, Senin, 11 April 2022,
“Masih banyak derita rakyat minyak goreng naik, kami menuntut wakil rakyat menemui kita dan menerima tuntutan kita,” serunya lagi.
“Terlalu lama kami di depan, kapan kita akan ditemui? Bapak-bapak berjas merah, kapan dong kita ditemui, kita hanya ingin berdialog dengan bapak-bapak di dalam, kami berpuasa, semangat kawan kawan” teriaknya lagi.
Nampak di dalam kompleks parlemen DPR, 2 Baracuda dan polisi sudah bersiaga. Namun, tidak ada kawat berduri di pagar DPR RI.
Beredar kabar kalau perwakilan pimpinan DPR akan datang menemui mereka. Namun siapa sosoknya, masih belum jelas.
Sebelumnya, aksi 114 yang digerakan para Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) digelar hari ini, 11 April 2022. Ganti tujuan dari Istana Negara, kini BEM SI memutuskan menggeruduk gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat.
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus mulai berdatangan ke Gedung DPR sejak pukul 13.45 WIB tadi. Ada 4 tuntutan BEM SI dalam aksi ini.
BEM SI mengusung tagar #RakyatBangkitMelawan dan menuntut empat hal terbaru, yakni:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab.***