Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorFSEL Gelar In House Training Kurikulum Merdeka Seri Pertama: Sosialisasi Kurikulum Merdeka

FSEL Gelar In House Training Kurikulum Merdeka Seri Pertama: Sosialisasi Kurikulum Merdeka

Bogordaily.net – Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam menyebarluaskan dan memberikan pemahaman mengenai kepada para kepala sekolah dan guru, sekolah-sekolah di Kota Depok yang tergabung dalam Komunitas yang menamakan dirinya sebagai (FSEL) dengan Pengawas Pembina Bapak Kusnandar, S.Si., M.Si. menyelenggarakan in house training Episode Pertama: Sosialisasi .

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19 April 2022 di SMAN 8 Depok yang terletak di Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Kegiatan ini diikuti oleh 6 sekolah negeri dan swasta di Kota Depok, yakni SMAN 8, SMAN 13, SMA Genesis Medicare, SMA Kasih, SMA Pondok Daun, dan SMA Al-Jannah.

Pada kesempatan tersebut masing-masing sekolah menghadirkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru BK dan atau staf wakil kepala sekolah. Kegiatan diawali dengan penanyangan video motivasi dan ice breaking oleh narasumber.

kurikulum merdeka

Adapun tujuan penyelenggaraan kegiatan in house training tersebut adalah untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman para peserta, tentang konsep sebagai bekal peserta dalam mengaplikasikan Kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

“Selama kegiatan para peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh keinginan yang sangat kuat dari para peserta untuk mengetahui secara mendalam mengenai ”, kata Ibu Supeni, M.Pd. selaku ketua FSEL dan Kepala SMAN 8 Depok.

Beberapa peserta mengakui bahwa selama ini belum pernah mendapatkan informasi secara menyeluruh tentang . Setelah mengikuti in house training, para peserta mengatakan cukup mengerti tentang .

Hal ini didukung oleh penyampaian yang jelas dari pemateri, yakni Bapak Kusnandar, S.Si, M.Si. yang sekaligus juga sebagai Pengawas Pembina.

Para peserta berharap akan ada lanjutan kegiatan yang mengupas lebih dalam lagi mengenai sehingga, mereka akan lebih siap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.

Kegiatan in house training Kurikulum Merdeka Seri berikutnya akan membahas tentang analisis capaian pembelajaran, TP dan ATP, pembelajaran diferensiasi, penyusunan modul ajar, asesmen pembelajaran paradigm baru, projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Kurikulum operasioan satuan pendidikan.

Kegiatan in house training Kurikulum Merdeka Episode Pertama ini sebelumnya telah dilaksanakan oleh anggota FSEL Kota Bogor, pada tanggal 30 Maret 2022 di SMA Satu Bakti dihadiri oleh guru-guru dari SMA Taman Siswa dan SMA Satu Bakti dan pada tanggal 18 April 2022 di SMA Kosgoro Kota Bogor dihadiri oleh seluruh guru SMA Kosgoro.

FSEL merupakan kependekan dari . Istilah Enam Lima menggambarkan jumlah sekolah yang menjadi anggota komunitas ini.

Enam Lima bukan berarti berjumlah enampuluh lima, namun bermakna enam sekolah yang berlokasi di Kota Depok dan lima sekolah yang berlokasi di Kota Bogor.

Pada tahun ajaran 2022/2023 dari 11 anggota FSEL, 7 anggota akan mengimplementasikan kurikulum merdeka mandiri berubah.

Berikut adalah Enam sekolah yang berlokasi Depok, yaitu:

1. SMA Negeri 8 Kota Depok
2. SMA Negeri 13 Kota Depok
3. SMAS Genesis Medicare Kota Depok
4. SMAS Islam Alam dan Sains Al-Jannah Kota Depok
5. SMAS Kasih Pancoran Mas Kota Depok
6. SMAS Pondok Daun Kota Depok

Lima sekolah yang berlokasi di Bogor, yaitu:

1. SMAS Bogor Raya Kota Bogor
2. SMAS Kosgoro Kota Bogor
3. SMAS PGRI 3 Kota Bogor
4. SMAS Kristen YPK Satu Bakti Kota Bogor
5. SMA Taman Siswa Kota Bogor

Sebelumnya, pada tanggal 11 Februari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menggulirkan Merdeka Belajar Episode 15, yaitu Kurikulum Merdeka yang merupakan pengembangan dari Kurikulum Prototipe sebagai bagian penting upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.

Kurikulum ini memiliki keunggulan, yakni :

1) 20-30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek

2) Sederhana dan mendalam: fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya

3) lebih merdeka bagi siswa, guru, dan sekolah

4) prinsip relevan dan interaktif.

Penerapan kurikulum baru harus dibarengi dengan pemahaman para pemangku kepentingan utamanya pemahaman dari satuan pendidikan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dan guru-guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum.

Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman para kepala sekolah dan guru dinilai belum memadai.

Hal ini terungkap dari hasil survey kepada guru-guru di sekolah yang menyatakan bahwa sebagian besar guru dan kepala sekolah merasa belum menguasai kurikulum ini.

Hal ini disebabkan oleh belum tersampaikannya informasi mengenai kurikulum merdeka di sekolah-sekolah karena kegiatan sosialisasi tentang merdeka belajar yang diselenggarakan oleh pemerintah masih terbatas.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here