Friday, 22 November 2024
HomeBeritaJenis Serangga Ini Biasa Digunakan Untuk Pengobatan, Nomer 3 Menggelikan

Jenis Serangga Ini Biasa Digunakan Untuk Pengobatan, Nomer 3 Menggelikan

Bogordaily.net – Serangga merupakan hewan yang amat mudah dijumpai di sekitar kita. Saat manusia sudah hidup berdampingan dengan serangga dalam kurun waktu yang demikian lama, manusia pun mulai memanfaatkan serangga untuk aneka macam keperluan, salah satunya untuk pengobatan.

Berikut ini adalah beberapa contoh serangga yang ternyata pernah digunakan oleh manusia untuk pengobatan luka.

1. Lebah Madu
Lebah adalah hewan yang sudah tidak asing bagi manusia. Meskipun sengatannya terasa amat menyakitkan bagi manusia, serangga ini membawa manfaat yang tidak sedikit bagi manusia.

Pasalnya dari serangga inilah, manusia bisa memperoleh madu.

Jika bicara soal madu yang dibuat oleh lebah, maka kalangan awam pada umumnya mengira kalau madu hanya bisa dikonsumsi dengan cara diminum atau dicampurkan pada makanan lain.

Madu bisa digunakan untuk mengobati luka bakar. Setelah luka bakar seseorang dibasuh dengan air, luka tersebut selanjutnya bisa diolesi dengan madu.

Tujuannya agar luka tersebut tidak terpapar oleh angin sehingga rasa sakitnya berkurang. Bisa dibilang kalau madu berfungsi sebagai pengganti perban.

Alasan lain penggunaan madu untuk menutupi luka bukan hanya itu. Karena madu juga mengandung air, madu bisa menjaga supaya sel-sel di sekitar luka tetap lembab.

2. Ulat Sutra
Ulat sutra sendiri aslinya merupakan fase larva dari ngengat sutra. Saat ulat berubah menjadi kepompong, ulat akan membungkus dirinya dengan memakan lapisan yang terbuat dari benang sutra.

Benang sutra sendiri ternyata bukan hanya bisa digunakan sebagai bahan pakaian semata. Di dunia kedokteran, benang sutra juga bisa digunakan untuk menolong penderita serangan jantung.

Beragam serat sudah dicoba oleh ilmuwan untuk menyambungkan bagian jantung yang rusak dan merangsang regenerasinya.

Namun tidak ada serat yang cocok karena seratnya terlalu rapuh atau karena sistem kekebalan tubuh menolaknya. Hingga kemudian sekelompok ilmuwan dari Institut Teknologi India melakukan uji coba pada jantung tikus memakai benang sutra.

3. Belatung
Jika ada timbunan sampah atau bangkai hewan yang sudah teronggok selama berhari-hari di tempat terbuka, maka kita bakal menemukan gerombolan belatung yang bersembunyi di dalamnya.

Mereka hidup dari memakan daging hewan mati atau sisa-sisa sampah organik. Jika belatung sudah tumbuh cukup besar, belatung akan berubah menjadi kepompong dan kemudian lalat.

Karena belatung kerap dijumpai di tempat-tempat yang berbau busuk, belatung pun menyandang reputasi sebagai hewan yang jorok dan menjijikan.

Di luar stigma negatif yang dimilikinya, belatung ternyata memiliki manfaat bagi manusia. Belatung kerap dimanfaatkan untuk membantu mengobati luka. Bahkan sejak tahun 2004, lembaga FDA yang berbasis di Amerika Serikat sudah memberikan izin penggunaan belatung untuk membantu penyembuhan luka.

Mekanisme perawatan luka dengan memakai belatung sendiri terbilang sederhana. Setelah lukanya dibersihkan, belatung akan ditaruh pada luka dan dibiarkan memakan sel-sel kulit mati yang ada pada luka. Belatung yang digunakan tentunya yang sudah dibiakkan dalam tempat bersih.

Ada dua alasan mengapa belatung dipandang sebagai hewan yang berguna dalam penyembuhan luka. Pertama, belatung bisa membedakan sel kulit mati dengan sel yang masih hidup.

Alasan kedua, belatung menghasilkan zat khusus dari air liurnya saat memakan sel-sel kulit mati di kulit manusia. Zat tersebut membuat sistem kekebalan tubuh tetap aktif sehingga luka tersebut tidak akan mengalami infeksi. Jenis serangga ini bisa untuk pengobatan. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here