Saturday, 23 November 2024
HomeTravellingMelongok Masjid Cheng-Ho, Salah Satu Tempat Wisata Religi Bersejarah

Melongok Masjid Cheng-Ho, Salah Satu Tempat Wisata Religi Bersejarah

Bogordaily.net– Bulan suci Ramadan bisa dimanfaatkan dengan melakukan wisata religi. Selain mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, wisata religi juga menambah wawasan terhadap ragam budaya Islam di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki banyak kawasan wisata religi adalah Surabaya yang terdapat masjid bersejarah, misalnya Masjid Cheng-Ho.

Masjid ini merupakan masjid pertama di Indonesia yang mengabadikan nama Laksamana Cheng Ho. Masjid ini menjadi simbol perdamaian antarumat beragama. Terletak di kawasan Genteng Surabaya masjid ini dibangun atas prakarsa pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), para sesepuh, serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.

Diresmikan pada tanggal 13 Oktober 2002, bangunan masjid ini didominasi warna khas Tiongkok seperti kuning, hijau, dan merah. Pintu masuk masjid menyerupai pagoda. Di puncak pagoda terdapat relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah yang ditulis dengan huruf Arab.

Sejarah Masjid Cheng-Ho dimiulai pada abad ke-15 di masa Dinasti Ming (1368-1643) yakni orang-orang Tionghoa dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama Islam, terutama di Pulau Jawa.

Kemudian, ada Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya yang mendarat di Pantai Simongan, Semarang.

Selain itu, sebagaimana dilansir dari Ngopibareng.id, ia juga sebagai utusan Kaisar Yung Lo yang datang untuk mengunjungi Raja Majapahit yang juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam. Untuk mengenang perjuangan dan dakwah Laksamana Cheng Hoo, dan keinginan warga muslim Tionghoa untuk memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa, maka pada tanggal 13 Oktober 2002 diresmikan Masjid dengan arsitektur Tiongkok ini.

Setiap bagian bangunan masjid mengandung filosofi atau maknanya sendiri. Bangunan utama Masjid Cheng Ho yang berukuran 11×9 meter, mengikuti panjang dan lebar Ka’bah saat pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS yang berukuran 11 meter.

Sementara ukuran 9 meter diambil dari jumlah wali (Wali Songo) yang melaksanakan syiar Islam di Pulau Jawa. Pintu masuk masjid menyerupai pagoda, dengan relief naga dan patung singa dari lilin bertuliskan “Allah” dalam huruf Arab di bagian puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah bedug yang kerap digunakan untuk menandai waktu salat tiba.

Bagian atas bangunan yang bertingkat tiga merupakan pengaruh Hindu Jawa. Bentuknya segi delapan dan menyerupai pagoda.

Dalam kepercayaan Tionghoa, angka 8 berarti ‘Fat’ atau keberuntungan. Di bagian serambi masjid terdapat lima buah anak tangga yang merepresentasikan Rukun Islam. Sedangkan enam buah anak tangga di bagian dalam masjid merepresentasikan Rukun Iman. Secara keseluruhan, Masjid Cheng Ho dapat menampung 200 orang jamaah.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here