Bogordaily.net– Ali Sabry baru saja sehari dilantik sebagai Menteri Keuangan Sri Lanka. Ia memilih mengundurkan diri pada Selasa, 5 April 2022 di tengah krisis ekonomi yang mendera negara itu.
“Dengan ini, saya menyerahkan pengunduran diri saya dari jabatan menteri keuangan,” kata Sabry dalam surat kepada Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, seperti dilansir CNN Indonesia dari Reuters.
Ia mengatakan bahwa harus mengambil keputusan untuk mengundurkan diri demi kepentingan negaranya sendiri.
“Saya menyesali ketidaknyamanan yang saya timbulkan. Saya yakin saya selalu bertindak demi yang terbaik untuk negara ini,” ujar Sabry dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Sabry kemudian menyatakan, Sri Lanka membutuhkan langkah baru, proaktif, dan tak biasa untuk menanggulangi masalah yang membebani negara tersebut.
Sementara itu Sabry mengundurkan diri hanya berselang sehari setelah ia dilantik pada Senin, 4 April 2022 untuk mengisi posisi menteri keuangan yang kosong sejak Minggu, 3 April 2022.
Pada Ahad, puluhan kursi menteri Sri Lanka kosong karena 26 pejabat mengundurkan diri akibat krisis ekonomi.
Mereka mengundurkan diri ketika Sri Lanka tercekik krisis ekonomi yang memicu kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya.
Kondisi ini disebut-sebut sebagai krisis ekonomi terparah yang pernah menjerat Sri Lanka sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1948.
Akibat krisis ini, aksi demonstrasi ricuh pecah di berbagai penjuru Sri Lanka. Para pengunjuk rasa menghancurkan tembok pembatas, melempar batu ke arah polisi, hingga membakar bus.
Mereka bahkan menuding pemerintah tak becus mengurus masalah ekonomi. Senada dengan para demonstran, pakar ekonomi juga menganggap krisis ini terjadi akibat pemerintah yang tak kompeten.***