Bogordaily.net – Pengacara pegiat media sosial, Ade Armado, Muanas Alaidid dan Aulia Fahmi diketahui mengirimkan somasi terhadap Sekertaris Jendral (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno. Hal tersebut lantas mendapat tanggapan keras dari Ketua MPP DPD PAN Kota Bogor, Safrudin Bima.
Safrudin Bima menilai bahwa somasi yang dilayangkan oleh pihak Ade Armando dinilai sangat tidak tepat, salah sasaran dan seperti mengada-ada.
“Dilihat dari materi somasinya, mereka yang menyimpulkan sendiri bahwa AA adalah Ade Armando. Sementara Sekjen PAN Eddy Soeparno tidak pernah menyebut nama Ade Armando dalam twit-nya. Itu kan asumsi sendiri yang cenderung mengada –ada,” kata Safrudin Bima di Bogor, Senin, 18 April 2022.
Safrudin Bima akan mengambil sikap tegas, dan mengatakan dengan lantang sangat keberatan atas apa yang dilakukan oleh kedua pengacara Ade Armando tersebut. Tak hanya itu, dirinya juga akan akan mengambil sikap terhadap mereka yang mengirimkan somasi.
“Kenapa tidak fokus dalam mengusut dan menangani proses hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap Ade Armando. Kok malah menebar tuduhan dan teror yang tidak berdasar dan tak ada argumennya,” tegas nya.
Dirinya juga mengatakan bahwa, Ketua Umum merupakan simbol dan kehormatan dalam suatu partai. Oleh karenanya, ia mengatakan atas nama jajaran PAN Pusat hingga Daerah akan merespon dengan serius tindakan somasi yang dilayangkan oleh pengacara Ade Armando.
“Kami jajaran Partai Amanat Nasional dari Pusat sampai Daerah akan merespon serius dengan tindakan yang terukur, bermartabat dan dalam koridor hukum yang berlaku. Karena kita ini negara hukum,” tegas Safrudin Bima.
“Kita menyaksikan kekerasan terhadap Ade Armando dan tentu pelakunya harus diusut tuntas,” lanjut Safrudin Bima.
Safrudin Bima juga menuturkan kembali, alangkah baiknya jika para kuasa hukum Ade Armando mengusut tuntas para pelaku pengeroyokan klien nya, dibandingkan dnegan pengiriman somasi yang mereka berikan.
“Bukan malah sibuk kirim somasi kesana-kemari. Kita semua punya tanggung jawab dalam menciptakan kondusifitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup Safrudin Bima.***