Bogordaily.net -Indentifikasi jalur mudik telah dilakukan oleh pihak Perhubungan darat. Dari hasil identifikasi tersebut, ditemukan sejumlah titik yang yang rawan terjadi kemacetan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengaku telah melakukan indentifikasi terkait jalur mudik Lebaran 2022.
“Saya dengan Kakorlantas Polri sudah melakukan identifikasi. Kita amati pastinya akan terjadi (kemacetan) dari Jakarta sampai dengan Cikampek, baik yang mudik maupun yang balik,” ujar Budi.
Budi menjelaskan, titik rawan macet tersebut berada di jalan nasional di Pejagan sampai dengan Prupuk, Jawa Tengah. Hal itu, kata dia, karena adanya kerusakan jalan di lokasi tersebut.
“Saat ini sedang diupayakan perbaikan jalan oleh Kemen PUPR dan Pak Menteri Basuki menyampaikan, 10 hari sebelum Lebaran sudah bisa diakses,” katanya.
Selain itu, titik lokasi rawan macet lainnya berada di jembatan roboh di Lamongan, Jawa Timur.
Saat ini, kata Budi, Kementerian PUPR tengah dalam perbaikan dan diprediksi rampung dalam kurun waktu 10 hari ke depan.
Tak ketinggalan, Budi juga memprediksi titik kemacetan di jalur lintas Sumatera, salah satunya yakni pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Tak hanya itu, gate tol Cikande juga diprediksi terjadi penumpukan pemudik. Sebab, kata dia, kondisi jalan di sepanjang Jakarta-Merak sedang mengalami kerusakan.
“Macet lain tentunya di Merak dengan Bakauheni, dan juga kita antisipasi adalah gate tol yang di Cikande itu akan kita perhatikan, karena kondisi sekarang di KM 57 jalur A B Jakarta-Merak ini juga dalam tahap perbaikan,” ungkap Budi.
Dia menjelaskan, sejumlah kawasan wisata di Jawa Tengah juga diprediksi terjadi kemacetan selama Arus Mudik Lebaran tahun ini.
“Dan untuk jalan nasional biasanya yang kita amati kemacetan itu terjadi dari sekitar antara Bawen, Salatiga, sampai ke arah Kartosuro (Jawa Tengah), itu juga rawan termasuk Magelang sampai Yogya,” bebernya.
Budi mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) dalam menyiapkan sejumlah skema, termasuk mempersiapkan petugas yang berjaga di sejumlah titik rawan macet tersebut.
“Jadi ada petugas yang standby di pos pelayanan yang rawan kemacetan, atau masalah lain seperti gempa dan banjir,” imbuhnya.***