Bogordaily.net – Meskipun dalam situasi turun hujan cukup deras, namun tidak menyurutkan semangat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bogor untuk tetap melakukan aksi demonstrasi di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin 11 April 2022.
Aksi yang direncanakan akan digelar didepan istana kepresidenan harus kandas, lantaran pihak kepolisian sudah membuat blokade menggunakan pagar berikade kawat duri guna pengamanan dan mengantisipasi jika terjadi tindak anarkis.
Saat melakukan orasi, para mahasiswa sempat membakar ban dan spanduk di depan pagar berikade kawat berduri. Terlihat Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang didampingi Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Inf Ali Akhwan tetap humanis memberikan arahan kepada para mahasiswa.
Hingga sampai berbuka puasa, unjuk rasa dilanjutkan oleh mahasiswa dan membuat Border hidup untuk menerobos barisan berlapis kepolisian.
Meski demikian, pukul 18:20 WIB pihak kepolisian meluncurkan mobil watercanon untuk membubarkan para demonstran.
Dengan mengibarkan bendera PMII berwarna kuning, para demonstran tak gentar untuk maju ke arah istana. Namun, dengan ketatnya penjagaan berlapis oleh pihak kepolisian tak tembus masuk ke depan istana.
Maka dengan unjuk rasa ini PMII Kota Bogor menelaah dan menimbang secara sadar bahwa rakyat sebagai setelah Menimbang bahwa banyak orang mulai dari naiknya harga BBM yang menyebabkan harga bahan pokok melonjak serta jenis barang dan jasa lainnya.
Alasan pemerintah kemudian harga pada masalah naiknya harga minyak dunia yang mencapai 134 USD/Barrel juga tidak dapat diterima oleh pria ketika pertahun 2020 minyak dunia di angka 34 USD/Barel tidak diiringi dengan turunnya BBM.
Bahkan, yang menjadi kenyataan adalah nilai subsidi atas pertalite kemudian dicabut.
Untuk itu, pergerakan mahasiswa Islam Indonesia menuntut 4 tuntutan yakni mengecam Presiden Jokowi untuk dapat memulai kinerja para jajaran kabinet yang bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan komoditas yang menjadi kebutuhan rakyat seperti pangan pokok yang murah untuk seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian PMII menuntut serta mendesak Presiden Jokowi dan pemerintah pusat agar menerapkan kenaikan PPN/PPH/PBB dan BBM yang dimana kenaikan itu semua akan berdampak pada kenaikan segala harga bahan pangan kebutuhan rakyat Indonesia.
Lalu mendesak Kementerian Perdagangan segera menuntaskan oknum oknum minyak di Negara Republik Indonesia.
Dan mendesak Kapolri agar segera evaluasi anggotanya yang melakukan pelanggaran terhadap massa.
“Demikian kami sampaikan 4 PMII Segel istana, Dengan demikian kami berikan waktu pada presiden jokowi dan pemerintah untuk dapat mengambil sikap terkait masalah tersebut dengan jangka waktu 3×24 jam,” kata salah satu mahasiswa saat orasi.*