Bogordaily.net – Yayasan Sahabat Sehati Insan Indonesia dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Bunyan menggelar Bedah Buku Online Sahabat Sejati (BOSS) secara daring dengan tema “Qalbu dalam Al-Qur’an dan Ilmu Kedokteran”, Senin 4 Maret 2022.
Dalam webinar itu turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, MARS yang memberikan pemaparan soal bidang kesehatan.
Dalam pemaparan ia menekankan bahwa, meskipun saat ini kasus pandemi Covid 19 mulai melandai, namun di sisi lain masalah kematian ibu, kematian bayi, stunting, penyakit menular bahkan penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskuler dan kanker yang mulai meningkat.
“Hal ini menjadi tantangan bersama. Pemilihan topik bedah buku ini sangat pas dengan momen bulan Ramadhan,” kata Dr Sri Nowo kepada waratawan.
Lebih lanjut menurutnya, penyampaian secara ilmiah dan dari sisi Al-Qur’an langsung dari sumbernya dapat menambah wawasan, keimanan dan ketakwaan.
“Tentu hal ini juga diperlukan pendalaman mengenai hikmah dari dua sisi ini karena ada keterkaitan antara kesehatan jasmani dan rohani,” katanya.
Sementara itu, menurut penulis dari buku yang dibedah, Prof. Dr. dr. Dede Kusmana, mengatakan membahas Pentingnya Qalbu dalam Islam.
Semua yang berhubungan dengan Qalbu (Shudur, Nafs, Fuad) disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 130 kali, sedangkan yang menyebutkan akal dan fikiran hanya berjumlah 43 kali.
“Hal ini menegaskan pentingnya qalbu dalam perjalnan hidup manusia. Bahkan sebelum manusia memahami proses kejadiannya secara kedokteran, Allah telah menyampaikan proses kejadian manusia dalam Al-Qur’an secara lengkap dalam QS Al Mukminun (23: 12-15). Detak jantung diakibatkan konduktivitas pacemaker (pacu jantung alami),”jelasnya.
Ia juga menegaskan saat jantung dihidupkan dan ditiupkan ruh, setiap manusia sudah berikrar tentang ketauhidan kepada Allah. Hanya setelah lahir, lingkungan dan pendidikan orangtuanya yang mempengaruhi keimanan manusia.
“Terbukti juga dari hasil beberapa penelitian yang melibatkan proses penggantian jantung manusia baik berupa jantung buatan maupun donor jantung, ternyata berpengaruh terhadap karakter pasien. Karakter pasien cenderung utuk mengikuti jantung barunya. Dingin seperti mesin jantung buatannya ataupun menjadi kurang baik akibat menerima donor jantung dari seseorang yang karakternya kurang baik pula,” katanya.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga merupakan Pembina pesantren tahfidz MDF Ciamis ini kembali menegaskan bahwa Qolbu berada didalam dada, tempatnya keimanan. Dengan sendirinya ini bertentangan dengan pendapat yang menyatakan bahwa God Spot terletak di otak/kepala.
“Untuk menjaga diri kita dari maksiat, Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa dapat menjaga qalbu dengan cara melakukan ibadah, baik melalui ibadah shalat, puasa, zakat, infaq, haji dan lain-lain sehingga menuju terciptanya qolbun salim,” katanya.
Lebih lanjut Dede Kusmana mengatakan, dalam kegiatan ini juga dilakukan launching program Peduli Stunting (PENTING) SAHABAT SEHATI yang digagas oleh Yayasan Sahabat Sehati Insan Indonesia. LAZ Al-Bunyan turut mendukung program tersebut.
Diketahui bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-25 di dunia dan posisi ke-2 di Asia Tenggara dalam hal kejadian kasus stunting.
“Sedangkan di Kota Bogor angka kejadian stunting pun perlu menjadi perhatian. Setidaknya terdapat 12 lokus intervensi dengan angka stunting di atas 10 persen Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi kronis,” ungkapnya.*
(Ruslan)