Bogordaily.net – Proyek pembangunan Jalan Raya Bojonggede-Kemang (Bomang) kembali dilanjutkan pada tahun anggaran 2022 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Bogor, diharpakan tak ada lagi tiang listrik ditengah jalan Raya Bomang.
Jelang proyek pembangunan Jalan Bomang, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengingatkan pentingnya perencanaan dan kordinasi dengan instansi terkait.
Hal itu karena, tak ingin proyek Jalan Bomang dengan total nilai Rp 135 miliar tersebut dikerjakan secara asal-asalan hingga masih ada tiang listrik di tengah Jalan Raya Bomang seperti di tahun anggaran 2020 lalu.
“Menurut kabar, Proyek pembangunan Jalan Raya Bomang akan dilanjutkan di tahun ini. Saya ingatkan agar perencanaan hingga pelaksanaan dilakukan secara matang dan tepat konstruksi. Saya juga minta, segera kordinasi dengan PLN untuk pemindahan tiang dan jangan ada lagi tiang listrik di tengah jalan tersebut karena membahayakan pengendara kendaraan,” ucap Rudy Susmanto.
Selain itu Rudy Susmanto menambahkan perlunya proyek pengadaan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Bomang, ia pun berharap Dinas Perhubungan (Dishub) segera merealisasikannya.
“Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas dan tindak pidana kejahatan di Jalan Raya Bomang, kami minta Dishub mengadakan lampu PJU,” jelas Rudy Susmanto.
Sementara itu Kabar dilanjutkannya pembangunan Jalan Raya Bomang oleh DPU-PR di tahun anggaran 2022 dibenarkan oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Kabupaten Bogor Adriawan.
Menurut Adriawan, proyek yang masih dalam tahap lelang tersebut terbagi ke dalam 3 pekerjaan yaitu Pembangunan jalur lambat Jalan Raya Bomang, pembangunan jembatan jalur lambat di Situ Nanggerang ke arah Kemang dari Bojonggede dan pembangunan jembatan jalur lambat di Situ Nanggerang ke arah Bojonggede dari Kemang.
“Proyek pembangunan jalur lambat Jalan Raya Bomang, pembangunan jembatan jalur lambat di Situ Nanggerang ke arah Kemang dari Bojonggede dan pembangunan jembatan jalur lambat di Situ Nanggerang ke arah Bojonggede dari Kemang tersebut masing-masing nilai anggarannya Rp 45 miliar, hingga total nilai proyek Rp 135 miliar,” jelas Adriawan.
Selain itu Adriawan menjelaskan bahwa dengan tuntasnya proyek pembangunan jalur lambat Jalan Raya Bomang, beserta jembatannya tersebut. Diharapkan pada awal Tahun 2023 mendatang, jalur yang menghubungkan pusat ibu kota Cibinong dengan Kecamatan Parung tersebut bisa segera digunakan.
“Harapannya, selain mempercepat waktu tempuh Cibinong-Parung, Jalan Raya Bomang juga bisa mengurai kemacetan lalu lintas di Jalan Raya KH. Sholeh Iskandar Kota Bogor,” pungkasnya.
(Albin Pandita Febriyantama)