Bogordaily.net – Dalam cipta kondisi menyambut Bulan suci Ramadan 1443 H, Polresta Bogor Kota musnahkan 1.500 barang bukti Minuman Keras (Miras) dan 1.525 knalpot bising hasil Operasi Pekat. Pemusnahan tersebut dilakukan di Alun-alun Kota Bogor, Jumat 1 April 2022.
Miras berkadar diatas 5 persen seperti Gilbey 1857 Vodka, Blue CuracaO, Jose Cuervo Especial, Tropica, Sambuca, Anggur Merah Kawa-kawa, Soju, Anggur Putih, dan merk lainnya dimusnahkan langsung secara simbolis oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Wali Kota Bogor Bima Arya,l dan Anggota DPRD Kota Bogor Ketua Komisi l, Safrudin Bima.
Terlihat Bima Arya dengan menggunakan pakaian batik, memakai peci hitam serta masker hitam. Ia bersama Kapolresta Bogor Kota dan Ketua Komisi l DPRD Kota Bogor musnahkan miras dengan cara menghancurkan botol miras menggunakan sebuah palu.
“Kami ingin masyarakat bisa menjalankan ibadah selama Ramadan tahun ini dengan tenang dan khusyu. Semua hal-hal yang bisa mengganggu ketenangan selama bulan Ramadan itu menjadi perhatian kami,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada awak media.
Disamping itu, kata Susatyo, pihaknya juga melakukan operasi Kurma Raya dengan menekankan empat elemen.
Pertama, yaitu dimensi ibadah. Pihaknya memastikan semua tempat ibadah di Kota Bogor kondusif, nantinya bakal di turunkan polisi Ramadhan untuk menjaga dan mengatur lalulintas.
Kedua, sambung Susatyo adalah dimensi kesehatan, yakni dengan menggelar sentra-sentra vaksin untuk memastikan agar para pemudik merasa nyaman dan aman dalam perjalanannya.
Sentra vaksin ini Polresta Bogor Kota akan menggandeng pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
“Ketiga adalah dimensi ekonomi, berbagai kelangkaan-kelangkaan tentunya harus kami lakukan upaya bersama Pemerintah Kota Bogor agar tidak terjadi panic buying (perilaku membeli berlebihan, red) dan lain sebagainya,” tegasnya.
Mantan Kapolres Sukabumi Kota itu melanjutkan yang keempat merupakan dimensi keamanan, seperti operasi miras, sajam termasuk knalpot racing.
Sehingga pada pelaksanaannya nanti sebanyak 500 personil Gabungan akan bersama-sama menjaga agar tidak terjadi evoria di awal Ramadan yang biasanya menimbulkan tawuran ataupun kejahatan lainnya termasuk juga yang meresahkan seperti, prostitusi online melalui aplikasi mi-chat.*
(Ibnu Galansa Montazery)