Bogordaily.net– Rusia disebut mulai mempertimbangkan untuk menggunakan senjata kimia dalam invasi yang dilakuan ke Ukraina. Hal tersebut diungkapkan Presiden Volodymyr Zelensky.
“Kami mendengar pernyataan dari penjajah (Rusia) mengonfirmasi bahwa mereka tengah bersiap melakukan teror lanjutan terhadap kami,” ujar Zelensky mengawali pesan video yang dirilis Senin, 11 April 2022 sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Menurut Zelensky salah satu juru bicara Rusia mengatakan mereka mempertimbangkan menggunakan senjata kimia di Mariupol.
Ia pun mendesak dunia untuk menanggapi invasi Rusia ini lebih keras dan cepat dan menegaskan bahwa penggunaan senjata kimia itu sudah dibahas secara serius di dalam lingkaran militer Rusia.
“Kami menanggapi ini dengan serius,” tegasnya.
Tak lama sebelum Zelensky merilis video ini, seorang penasihat wali kota Mariupol, Petro Andrysuchenko, mengaku menerima laporan bahwa Rusia sudah pernah menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota itu.
Meski demikian, Andrysuchenko menegaskan laporan itu belum terkonfirmasi. Ia berjanji akan memberikan detail lebih lanjut jika sudah menerima informasi lengkap.
Laporan ini kemudian menyedot perhatian sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Sekretaris pers Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, mengatakan bahwa negaranya bakal memantau laporan lebih lanjut.
“Jika benar, laporan ini sangat mengkhawatirkan dan menegaskan kekhawatiran kami sebelumnya mengenai kemungkinan Rusia menggunakan berbagai senjata berbahaya di Ukraina, termasuk gas air mata dicampur zat kimia,” katanya.
Sementara itu di sisi lain, Presiden Volodymyr Zelensky juga meminta Korea Selatan mengirimkan bantuan militer berupa senjata untuk memperkuat Ukraina dalam upaya melawan invasi Rusia.
Permintaan itu ia lontarkan dalam pesan video kepada anggota parlemen Korsel pekan lalu. “Korea Selatan punya tank, kapal, dan berbagai peralatan yang bisa memblokir rudal Rusia dan kami akan sangat berterima kasih jika Korea Selatan dapat membantu kami melawan Rusia,” ujar Zelensky dalam video itu.
“Jika Ukraina bisa menerima senjata-senjata semacam itu, itu tak hanya membantu kami menyelamatkan nyawa warga sipil, tapi juga memberikan Ukraina kesempatan untuk bertahan sebagai negara, juga membantu mencegah negara lain diserang Rusia,” lanjutnya.***