Friday, 19 April 2024
HomeBeritaCacar Monyet Menyebar, Inggris Datangkan 20 Ribu Dosis Vaksin

Cacar Monyet Menyebar, Inggris Datangkan 20 Ribu Dosis Vaksin

Bogordaily.net telah menyebar ke dan Eropa. Karena itu, mendatangkan puluhan ribu vaksin . Badan Keamanan Kesehatan (UKHSA) telah membeli lebih dari 20.000 dosis vaksin . Vaksin itu buatan Bavarian Nordic.

Dilansir Antara dari Reuters, vaksin itu diberikan untuk mengidentifikasi kontak erat dari si penderita guna mengurangi risiko infeksi simptomatik dan penyakit parah, tulis UKHSA di Twitter.

Di Eropa, vaksin perusahaan Denmark itu hanya disetujui untuk cacar, namun kini dipakai di luar label untuk . Di Amerika Serikat diizinkan untuk dipergunakan melawan cacar dan .

Virus cacar dan sangat erat kaitannya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), generasi pertama vaksin cacar memiliki keampuhan hingga 85 persen dalam mencegah cacar monyet.

Sebelumnya diberitakan wabah cacar monyet semakin menyebar. Tiga negara baru mencatat kasus pertama cacar monyet yakni Uni Emirat Arab, Republik Ceko, dan Slovenia.

Ketiganya melaporkan kasus pertama cacar monyet per Selasa, 24 Mei 2022. Laporan tersebut menambah daftar 18 negara yang lebih dulu melaporkan virus cacar monyet yang sebelumnya hanya menyebar di Afrika barat dan tengah.

Para ahli memperkirakan jumlah kasus bakal lebih banyak dilaporkan, tetapi risiko fatalitas tetap rendah.

Gejala cacar monyet umumnya ringan seperti muncul demam dan ruam. Sementara UEA mencatat kasus dari pelancong yang baru saja mengunjungi Afrika barat dan kini tengah menerima perawatan medis.

Pihak berwenang setempat mengaku sepenuhnya siap untuk menangani wabah apa pun, pemerintah UEA juga memastikan sudah menyiapkan protokol pengawasan awal untuk mendeteksi penyakit.

Optimistis UEA sejalan dengan pesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meyakinkan masyarakat untuk tidak panik. Hal ini dikarenakan menurut WHO virus dapat diatasi dengan respons yang tepat.

“Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan kasus cacar monyet, melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya,” ujar Direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global, Sylvie Briand pada sebuah konferensi.

“Wabah mungkin tidak normal tetapi tetap dapat dikendalikan,” imbuhnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here