Bogordaily.net – Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) gerak cepat mengkoordinasikan seluruh anggotanya di seluruh wilayah Indonesia, untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran Mulut dan Kuku (PMK).
Ketua HPDKI, Yudi Guntara, menuturkan ternak domba yang terkena virus PMK memang tidak terlihat gejala klinisnya, namun dapat sebagai pembawa atau carrier.
Lanjutnya, untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut, HPDKI telah membuat Surat Edaran Nomor: 27/S.Kel/DPP HPDKI/V/2022 tentang Penyakit Menular Akut Mulut dan Kuku segera setelah adanya penetapan wabah oleh Menteri Pertanian.
“Surat Edaran ini sudah kami sampaikan ke seluruh anggota kami yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Kami memberikan imbauan kepada seluruh anggota agar melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran PMK, khususnya pada komoditas kambing dan domba,” ujar Yudi, dikutip dari CNN.
Dalam surat edaran tersebut, tercantum beberapa informasi terkait PMK dan pencegahannya.
Menurut Yudi, HPDKI juga ikut melakukan sosialisasi dan koordinasi untuk pencegahan penularan PMK kepada peternak dan menghimbau kepada peternak, untuk langsung melaporkan kepada pihak dinas terkait jika ditemukan kondisi ternak dengan gejala klinis mirip PMK.
“Kami juga mengimbau kepada peternak untuk melakukan pembatasan lalu lintas (masuk dan keluar) ternak dan non ternak dari dan ke daerah wabah. Peternak juga diimbau untuk meningkatkan program biosecurity dan desinfeksi di area kandang,” ujarnya.
Meskipun ada pembatasan lalu lintas ternak antar daerah, diharapkan tidak mempengaruhi jumlah stok hewan kurban tahun ini.
Berdasarkan data nasional tahun lalu, populasi kambing 19,2 juta ekor dan domba 17,9 juta ekor.
Adapun total penyembelihan hewan kurban saat itu hanya sebanyak 281,3 ribu ekor kambing dan 750,6 ribu ekor domba.
“Kalau bicara stok dan ketersediaan kita aman, dan kita saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemerintah terkait bagaimana mekanisme pelaksanaan kurban nantinya di tengah adanya wabah PMK ini,” kata Yudi.*
(Muhamad Fadly)