Bogordaily.net – Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) berencana mencari planet baru sebagai pengganti bumi. Alat yang digunakan untuk mencari planet pengganti Bumi dengan menggunakan teleksop luar angkasa baru yakni konsep penelitian yang disebut Closeby Habitable Exoplanet Survey (CHES).
CAS dikabarkan melakukannya dengan menggunakan teleksop luar angkasa baru dengan konsep penelitian yang disebut Closeby Habitable Exoplanet Survey (CHES).
Observatorium atau balai pengamatan ini akan mencari planet mirip Bumi di zona layak huni (HZs) dalam jarak sekitar 33 tahun cahaya (10 parsec) menggunakan metode yang dikenal sebagai astrometri relatif mikro-arcsecond. Astrometri mengambil pengukuran yang tepat dari posisi dan gerakan yang tepat dari benda langit dan membandingkannya dengan bintang.
Jika misinya berhasil, China akan menjadi negara pertama yang pencari planet mirip bumi yang dapat dihuni selain NASA.
Untuk setiap bintang yang diamatinya, CHES akan mengukur gangguan kecil dan dinamis yang disebabkan oleh planet ekstrasurya yang mengorbit. Itu akan memberikan perkiraan akurat tentang massa dan periode orbitnya.
“Astrometri relatif untuk CHES dapat secara akurat mengukur pemisahan sudut tingkat mikro-arcsecond antara satu bintang target dan 6-8 bintang referensi. Berdasarkan pengukuran perubahan kecil ini, kami dapat mendeteksi apakah ada planet terestrial di sekitar mereka,” kata Ji Jianghui, Profesor di CAS Key Laboratory of Planetary Sciences di Nanjing, University of Science and Technology, dan penulis utama studi tersebut.
Ji Jianghui menambahkan selain China mencari planet pengganti Bumi, proyek luar angkasa itu juga akan mencari jawaban berbagai pertanyaan tentang tata surya.
Hingga artikel ini ditulis, NASA telah mengindikasikan ada 5.030 planet ekstrasurya telah dikonfirmasi dalam 3.772 sistem. Sebanyak 8.974 kandidat lainnya menunggu konfirmasi.
Lewat instrumen generasi berikutnya seperti James Webb Space Telescope (JWST) yang online, jumlah dan keragaman exoplanet yang dikonfirmasi diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial. Secara khusus, para astronom mengantisipasi bahwa jumlah planet terestrial dan Bumi Super yang diketahui akan meningkat secara drastis.
“Penemuan dunia layak huni baru akan menjadi terobosan besar bagi umat manusia, dan juga akan membantu manusia mengunjungi kembaran bumi itu dan memperluas ruang hidup kita di masa depan,” pungkas Ji Jianghui.***