Friday, 3 May 2024
HomeNasionalDari Pada Beri Diskon, Louis Vuitton Lebih Memilih Membakar Barang yang Tak...

Dari Pada Beri Diskon, Louis Vuitton Lebih Memilih Membakar Barang yang Tak Laku

Bogordaily.net – Sejumlah seperti Louis Vuitton, Chanel, Hermes dan sederet merek ternama lain, lebih memilih membakar barang-barang yang tak laku.

Dilansir dari Scoopwhoop, rupanya Louis Vuitton harus rela membakar produk-produknya yang tak laku di pasaran.

Padahal, ada banyak orang baik wanita maupun pria yang harus rela menabung hingga berbulan-bulan untuk memiliki salah satu tas atau dompet merek tersebut.

Membakar produk yang tidak terjual adalah kejadian biasa di Prancis dan dilakukan oleh brand fashion terkemuka.

Mengapa brand fashion mewah membakar produk mereka yang tidak terjual?

seperti Burberry, Louis Vuitton, dan Chanel, membuang stok barang mereka yang tidak terjual dengan mengirimkannya ke tempat pembuangan sampah atau membakarnya sebagai alternatif.

Hal itu memang sulit untuk dipercaya. Tak sedikit pula yang mungkin akan terkejut jika mendengarnya. Daripada membakar, bukankah lebih baik diberi harga ? Atau disumbangkan dalam acara amal bahkan mungkin masih bisa didaur ulang.

Sayangnya, langkah itu tak akan mungkin lakukan. tak ingin tas-tas mewah itu dijual dengan harga murah.

Banyak alasan dikaitkan dengan praktik ini, tetapi motif utamanya adalah untuk menyelamatkan image brand yang dikenal mewah.

juga tak mau barang-barang tak laku itu terus dipajang di pasaran dalam jumlah banyak karena akan mengurangi nilai eksklusivitas. Karena itulah harus membakaarnya.

Selain itu, juga harus mengikuti peraturan “duty drawback” atau penarikan bea masuk yang ada di Amerika dan beberapa negara lain.

Sebelum dihancurkan, biasanya barang itu akan dijual dengan harga diskon khusus untuk karyawan. Sayangnya, pihak belum mengonfirmasi mengenai hal tersebut.

Alih-alih menjual barang yang kurang laku kepada konsumen dengan harga diskon misalnya, mereka lebih memilih untuk membuang atau menghancurkan produk mereka untuk menjaga image.

Produk dari ingin tetap dipandang sebagai barang bernilai yang hanya bisa didapatkan dengan harga tinggi dan tidak bisa didapatkan dengan harga diskon.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here