Thursday, 17 April 2025
HomeKabupaten BogorDibodohi dan Tidak Sesuai Izin, Alasan Warga Pasir Eurih Murka dan Lakukan...

Dibodohi dan Tidak Sesuai Izin, Alasan Warga Pasir Eurih Murka dan Lakukan Aksi Demo

Bogordaily.net – Ketua RW10, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, , Endang angkat bicara soal warganya melakukan aksi di depan masjid dan juga gedung salah satu yayasan yang ada di wilayahnya, pada Jumat, 27 Mei 2022.

Menurut Endang, aksi yang dilakukan oleh warganya itu lantaran warga merasa dibohongi oleh pihak yayasan tersebut, yang dinilai telah melenceng terhadap izin yang disampaikan kepada warga RW10, dimana ketika itu hanya mengajukan izin mendirikan bangunan untuk yayasan. Namun pada waktunya, telah berdiri masjid yang megah, bahkan pembangunannya lebih dulu.

Kemudian, lanjut Endang, masjid tersebut digunakan untuk aktivitas solat Jumat. Sedangkan di wilayahnya itu ada masjid yang biasa digunakan untuk solat Jumat, tetapi belum penuh.

“Jadi intinya warga kami ini tidak menolak aktivitas solat lima waktu di masjid yang dibangun oleh Yayasan ini, bahkan masjid tersebut saat bulan puasa kemarin digunakan untuk solat tarawih dan itu diperbolehkan. Yang jadi tuntutan warga kami itu hanya meminta kepada pihak yayasan agar tidak melakukan aktivitas solat Jumat di masjid yang dibangunnya itu, sebab di kampung kami sudah ada masjid. Jadi cuma itu keinginan warga,” kata Endang saat dikonfirmasi Bogordaily.net, Jumat, 27 Mei 2022.

Ia juga menuturkan, mengapa warga menolak itu, karena setelah ditanyakan kepada ustadz yang ada di sini terkait masjid yang apabila dalam satu kampung ada dua masjid, kemudian masjid tersebut masih kosong dan ada masjid baru yang sama-sama melaksanakan solat Jumat, itu keabsahannya dan sahnya yang lebih dulu takbiratul ihramnya.

“Jadi itu yang disampaikan oleh ustadz yang ada di sini, makanya warga dan juga ustadz di sini menolak adanya aktivitas solat Jumat yang dibangun oleh yayasan tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Endang, aksi yang dilakukan oleh warga berjalan kondusif dan pihak yayasan mau menerima perwakilan dari masyarakat yaitu diwakili oleh Ketua Pemuda.

“Hasil dari ini akhirnya ada kesepakatan antara pihak yayasan dengan masyarakat yang diwakili Ketua pemuda. Dimana kesepakatan itu tidak ada lagi aktivitas solat Jumat dan itu akan tertulis oleh tokoh-tokoh, MUI dan DMI. Jadi akan diketahui oleh mereka, bahkan pihak Polsek pun tadi menyampaikan bila perlu diketahui, maka pihak polsek pun bersedia untuk mengetahui,” jelasnya.

Jika kesepakatan itu dikemudian hari dilanggar oleh pihak yayasan, kata Endang, tentunya akan beresiko. Sebab, warganya sudah geram, karena sebelumnya warga merasa sudah dibohongi yang katanya tidak akan membangun masjid dan hanya mushola di atas gedung, ternyata pihak yayasan membangun masjid.

“Jadi dari kesepakatan itu tidak ada aktivitas solat Jumat. Kalo ada, ya berisiko, karena warga geram sekali, karena warga merasa dibohongi yang katanya tidak akan membangun masjid dan katanya hanya mushola di atas gedung tapi ternyata membangun masjid. Jadi warga kami itu merasa dibohongi,” pungkasnya.

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here