Friday, 19 April 2024
HomeBeritaKekurangan Pangan, Warga Sri Lanka Cemas: Kami Bakal Mati

Kekurangan Pangan, Warga Sri Lanka Cemas: Kami Bakal Mati

Bogordaily.net masih melanda . Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebelumnya memperingatkan ancaman kekurangan pangan. Hal tersebut membuat warga cemas.

“Tanpa gas, tanpa minyak tanah, kami tidak bisa melakukan apa-apa,” kata pekerja paruh waktu di , Mohammad Shazly dilansir dari CNN Indonesia dari Reuters.

“Opsi terakhir yang terjadi? Tanpa makanan kami akan mati,” sambung warga cemas.

Shazly tampak sedang mengantre untuk membeli tabung gas untuk memasak. Ia telah mengantre selama tiga hari demi mendapatkan produk tersebut.

Warga lain, A.P.D. Sumanavathi, turut menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi sejauh ini.

“Tidak ada gunanya membicarakan bagaimana sulitnya kehidupan. Saya tak bisa memprediksi bagaimana kondisi dalam dua bulan ke depan, jika terus begini, kami tak mungkin berada di sini,” kata Sumanavathi.

Sebelumnya diberitakan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memperingatkan ancaman kekurangan pangan. Pihaknya pun berjanji akan membeli cukup pupuk untuk musim tanam berikutnya guna meningkatkan panen.

“Meskipun mungkin tidak ada waktu untuk mendapatkan pupuk untuk musim Yala (Mei-Agustus) ini, langkah-langkah sedang diambil untuk memastikan stok yang cukup untuk musim Maha (September-Maret),” kata Wickremesinghe dalam sebuah pesan di Twitter dilansir dari Reuters.

“Saya dengan sungguh-sungguh mendesak semua orang untuk menerima gawatnya situasi,” lanjutnya.

Krisis ekonomi melanda dalam beberapa bulan terakhir. Inflasi di negara itu mencapai 29,8 persen dan membuat harga pangan naik hingga 46,4 persen dalam perbandingan tahunan. Krisis ini memicu demo massa dan bentrok.

Kepolisian bahkan sempat menggunakan gas air mata dan meriam air untuk mengatasi kerusuhan tersebut. Selain krisis ekonomi, penerapan kebijakan pertanian yang salah disebut juga mempengaruhi kelangkaan pangan di .***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here