Friday, 19 April 2024
HomeBeritaKisah Jose Mujica, Presiden Termiskin yang Pilih Hidup Sederhana dan Tolak Tinggal...

Kisah Jose Mujica, Presiden Termiskin yang Pilih Hidup Sederhana dan Tolak Tinggal di Istana

Bogordaily.net– Presiden periode 2010-2015 dikenal dengan julukan presiden termiskin di dunia. Ia memilih hidup sederhana dan bahkan menolak untuk tinggal di istana. Seperti apa kisahnya? Berikut ini perjalanan .

merupakan seorang politisi yang dibesarkan dalam kehidupan sederhana. Orang tua merupakan keluarga miskin yang hidup di pinggiran Kota Montevideo.

Mengutip Suara.com dari Britannica, bahkan pernah mendekam di penjara selama 14 tahun pada 1971. Dia dipenjara atas kegiatan gerilya dengan organisasi revolusioner Tupamaro.

Organisasi ini melakukan berbagai tindakan melawan hukum, seperti kekerasan, pembakaran hingga pembunuhan. Tujuan dari organisasi itu adalah melemahkan kepemimpinan represif .

Perjalanan politik kemudian dimulai setelah dibebaskan bersama tawanan lain Tupamaro pada tahun 1986. Mujica menjelma sebagai salah satu suara terkemuka Gerakan Partisipasi Rakyat (MPP).

Mujica kemudian dikenal sebagai seorang yang andal dalam peternakan dan pertanian. Hal itulah yang membuatnya pernah menjadi seorang Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan pada 2005-2008.

Dunia tersebut sudah menyatu dengannya ketika memutuskan tinggal di sebuah peternakan di luar Montevideo usai Pemilu 1989. Dia tinggal bersama Lucia Topolansky yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 2005.

Dalam karier politiknya, dia pernah menjadi Chamber of Representative pada 1995-2000, kemudian terpilih sebagai Senat tahun 2000. Pada tahun 2005, Mujica terpilih sebagai pemimpin Senat.

Karier politik yang terus melambung mengantarkannya sebagai presiden. Meski sempat dibayangi masa lalunya, Mujica mengalahkan mantan presiden Luis Alberto Lacalle Herrera. Dia mulai menjabat sebagai presiden pada 1 Maret 2010.

Selama menjabat sebagai presiden, Mujica lekat dengan kontroversi. Dia pernah menjadi sorotan ketika mengusulkan pemerintah melegalkan dan mendistribusikan ganja pada 2012. Ia beralasan hal itu dilakukan untuk memotong pendapatan para pengedar narkoba.

Tak hanya itu juga menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang mengizinkan aborsi hingga minggu ke-12 masa kehamilan. pula menjadi negara kedua di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Namun, pemerintahan Mujica juga diapresiasi karena sukses mengangkat ekonomi Uruguay. Pendapatan per kapita masyarakat Uruguay mengalami peningkatan pada masa Mujica yang dikenal sangat dermawan.

Bahkan, dia pilih menepikan kehidupan mewah Istana Kepresidenan. Mujica bersama sang istri tetap tinggal di peternakan yang sudah lama ditempatinya.

Selain itu, Mujica tak menerima penuh gajinya sebagai seorang presiden. Ia menyumbangkan 90 persen dari total gajinya sebesar Rp144,5 Juta sebagai Presiden Uruguay.

Ia hidup sederhana dengan VW Beetle. Rumahnya juga tak dikerubungi banyak petugas keamanan negara. Hanya dua polisi dan beberapa anjing setianya yang menjaga Mujica bersama sang istri di peternakan.

Setelah lima tahun sebagai pemimpin Uruguay, tugasnya selesai pada 1 Maret 2015 lalu. Meski punya popularitas di Uruguay, secara konstitusi, dia tidak diizinkan mencalonkan diri lagi sebagai presiden secara berturut-turut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here