Bogordaily.net – Korban bencana longsor Sukajaya hampir dua tahun ini merasakan segala dampak dari bencana yang terjadi pada 1 Januari 2020 silam. Padahal sejumlah janji baik dari Pemkab Bogor maupun pemerintah Jabar dan pusat saat itu sudah direncanakan untuk pemulihan pasca bencana secara total.
Bahkan, wilayah tersebut saat itu sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo. Namun apadaya, masyarakat di Sukajaya hingga saat ini masih dalam keadaan memperihatinkan selain masih tinggali dihunian sementara alias huntara. Kondisi itu juga diperparah menurut masyarakat disana masih sulit untuk mendapatkan air bersih.
Seperti diungkapkan Yanto, ketua RW di Kampung Sinar Harapan yang kini tinggal di hunian sementara (Huntara) yang berlokasi di Kampung Parigi, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor mengatakan
bahwa berbagai masalah kesehatan dan ketersediaan air bersih kerap jadi kendala yang saat dirasakan, lantaran mesin pompa air yang ada kerap mengalami kerusakan.
“Penampungan air untuk memenuhi kebutuhan warga disini hanya satu, itu pun mesin pompanya sering rusak dan saat mesin sudah panas air yang keluarnya lambat,” ungkapnya kepada wartawan.
Lanjut Yanto, selain permasalahan air bersih, masalah kesehatan pun kerap dirasakan warganya lantaran kekurang layakannya hunian yang terpaksa mereka tinggali demi bertahan hidup, lantaran rumah mereka terkena dampak banjir bandang yang disertai longsor pada awal tahun 2020 lalu.
“Disini ada sebanyak 97 Kepala Keluarga (KK) sekitar 246 Jiwa, namun banyak juga yang lebih memilih mengambil resiko dengan pindah kembali kekediaman mereka semula di Kampung Sinar Harapan lantaran tidak nyaman,” ujarnya.
“Ya gimana mau nyaman, bapak lihat sendiri keadaan kami disini, untuk lebih jelas mengetahui apa yang kami rasakan tinggal disini ya silahkan rasain tinggal disini, seminggu saja biar pada faham,” sambungnya.
Lebih lanjut Yanto pun mengungkapkan segenap harapan dari mereka-mereka yang saat ini masih bertahan di huntara bahwa, warga yang saat ini masih bertahan di huntara tersebut tidak memiliki angan yang begitu muluk, cukup segera dibangunkan hunian tetap seperti mana janji Pemerintah.
“Kami tidak banyak permintaan, cukup tolonglah segera dibangunkan Huntap itu saja. Mau dimana lokasinya tidak masalah yang penting ada tempatnya dan ada bangunannya, karena yang saat ini masih bertahan adalah orang-orang yang rumahnya benar-benar hilang saat bencana awal tahun lalu” ungkapnya penuh harapan*
(Ruslan)