Tuesday, 26 November 2024
HomeKota BogorSosok Nenek Suhana, Puluhan Tahun Berjualan Wortel untuk Makanan Uncal di Istana...

Sosok Nenek Suhana, Puluhan Tahun Berjualan Wortel untuk Makanan Uncal di Istana Bogor

Bogordaily.net – Uncal atau hewan kijang sudah menjadi hiasan unik yang hidup di area Istana Kepresidenan Bogor, Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.

Setiap di akhir pekan, uncal-uncal yang ada di halaman Istana Bogor itu menghampiri pengunjung yang tengah berolahraga di seputar jalan Sistem Satu Arah (SSA) atau Jalan Ir Djuanda.

Uncal-uncal yang menghampiri para pengunjung itu lantaran pengunjung memegang makanan wortel yang dibelinya untuk diberikan kepada hewan-hewan uncal tersebut.

Namun dibalik itu, ternyata ada salah satu pedagang wortel yang usianya sama dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia yang kini menginjak 77 tahun. Nenek tersebut bernama Suhana, warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Perempuan yang lahir pada tahun 1945 ini mengaku sudah lebih dari 20 tahun berjualan wortel di seputar jalur SSA. Ia mengatakan, berjualan wortel sejak tahun 90-an hingga sekarang.

“Sudah lebih dari 20 tahun emak (nenek, red) jualan wortel di sini. Cuma untuk tahunnya emak lupa lagi, kalau ga salah sejak tahun 90-an emak udah berjualan wortel,” ujar Emak Suhana, ditemui Bogordaily.net Minggu, 22 Mei 2022.

Kata Emak Suhana, berjualan wortel ini lantaran dirinya malu karena selalu diberi uang oleh anaknya, sehingga dirinya ingin mencari uang secara mandiri.

Kemudian Emak Suhana juga menceritakan dirinya selalu berangkat untuk berjualan wortel ini selepas solat subuh menggunakan angkot dari rumahnya.

“Emak jualan wortel cuma hari sabtu dan minggu aja, karena kan memang di akhir pekan banyak pengunjungnya. Emak berangkat dari rumah pakai angkot, emak berangkat subuh dan pulang jam 4 sore,” terang Emak Suhana.

Nenek yang sudah ditinggal suaminya selama 11 tahun ini menambahkan, setiap kali pulang berjualan dirinya bisa membawa pulang sebesar Rp 100 ribu dari hasil penjualan wortel yang dijualnya.

“Jadi emak ini berjualan wortel punya orang, misalnya kalau laku dan pendapatannya Rp 300, emak suka di kasih Rp100-Rp150 ribu,” jelasnya.

Masih kata Emak, setiap kali berjualan, wortel-wortel yang ia bawa kurang lebih 100 ikat, dan terkadang lakunya sekitar 80 ikat wortel perhari. Sementara untuk satu ikat, Ia jual sebesar Rp 5 ribu.

“Satu ikatnya Rp 5.000, sama yang lainnya juga dijual segitu,” ucapnya.

Bukan itu saja, Emak Suhana juga menceritakan semasa suaminya masih hidup, suaminya itu berprofesi sebagai tukang becak.

Namun, dari hasil kerja keras dia bersama suaminya mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus kuliah, sehingga anaknya saat ini bekerja di salah satu dinas di Kota Bogor.

“Alhamdulillah, anak-anak emak ada yang bekerja di salah satu dinas sekarang,” tutupnya.*

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here