Bogordaily.net – Perang Rusia dan Ukraina dampaknya mulai terasa bagi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan dua negara yang tengah berkonflik itu mengalami defisit pada April 2022.
“Konflik Rusia dan Ukraina itu merugikan Indonesia karena neraca dagangnya defisit kepada dua negara dibanding tahun lalu yang masih surplus,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, dikutip dari PMJ, Selasa 16 Mei 2022.
Margo menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar USD34 juta. Namun, ini lebih baik dibandingkan pada Maret 2022 lalu yang defisitnya mencapai USD 186,8 miliar.
Pada Februari, lanjut dia, neraca dagang RI dan Rusia mengalami defisit USD 7,9 juta. Sementara pada Januari, Indonesia masih mengalami surplus USD11,5 juta.
Sehingga secara kumulatif, defisit yang terjadi antara Indonesia-Rusia selama Januari-April tahun 2022 sebesar USD 271,2 miliar. Padahal neraca perdagangan pada tahun 2021 di periode yang sama mengalami surplus sebesar USD 48,3 miliar.
Sementara itu, defisit neraca dagang Indonesia dengan Ukraina pada April 2022 tercatat sebesar USD1,3 juta dolar. Defisit ini lebih baik dari catatan defisit 3 bulan sebelumnya.
Pada Januari 2022, defisitnya tercatat USD 8,9 juta. Bulan berikutnya, pada Februari 2022 sebesar USD6,5 juta. Sedangkan defisit bulan Maret tercatat sebesar USD6,6 juta.
Sehingga neraca dagang Indonesia-Ukraina sepanjang Januari-April 2022 mengalami defisit sebesar USD23,3 juta. Angka tersebut berbanding terbalik dengan periode yang sama di tahun 2021 yang mengalami surplus USD69 juta.***