Thursday, 25 April 2024
HomeHiburanPemeran Hantu KKN di Desa Penari Hanya Dibayar 75 Ribu, Ini Jawaban...

Pemeran Hantu KKN di Desa Penari Hanya Dibayar 75 Ribu, Ini Jawaban Sang Sutradara

Bogordaily.net – Film tembus diangka 7 juta penonton, bersamaan dengan itu beredar rumor yang menyebut honor di film  hanya dibayar 75 ribu rupiah. Sang sutradara pun beri jawaban atas rumor tersebut.

Ada sekitar 50 warga Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul yang dikerahkan untuk menjadi  di film tersebut.

Baru-baru ini, salah satu , Subardo (51) mengungkapkan pengalamannya terlibat dalam film . Dirinya mengaku bahwa dirinya harus berjuang sehari semalam. Make up yang digunakan untuk menutup wajahnya tak boleh dihapus dalam 24 jam.
Selain itu, saat menunggu giliran syuting, ia dan puluhan ekstras lain harus berada dalam bus dengan AC tetap hidup. Ia juga tak boleh mengedip atau memejamkan mata saat proses syuting berlangsung. Jika terlanjur berkedip, maka syuting harus diulang kembali.
“Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar,” terangnya.
Pengakuan seorang figuran menyebut para dilarang menghapus makeup selama 24 jam dan ditempatkan di mobil berfasilitas pendingin ruangan agar riasan hantu tidak gampang luntur.

Menindaklanjuti kabar ini, kami melakukan cek silang dengan menghubungi perwakilan rumah produksi MD Pictures dan sutradara Awi Suryadi yang memimpin jalannya syuting di Yogyakarta.

Sutradara film , Awi Suryadi, sudah mengetahui soal pernyataan yang mengaku hanya dibayar Rp 75 ribu dan tak boleh menghapus make up selama 24 jam. Ia menegaskan bahwa kabar itu tak sepenuhnya benar.

“Terkait kabar honor 75 ribu rupiah untuk para figuran tanpa dialog, MD Pictures sebelum syuting melakukan deal dengan pihak agency untuk koordinasi para figuran,” demikian pernyataan tertulis yang kami terima dari pihak MD Pictures, pada hari yang sama.

“Jadi kami tidak tahu deal jumlah (detail pembagian honor) antara pihak agency dan para figuran tersebut,” imbuhnya.

Terkait larangan menghapus makeup selama 24 jam, Awi Suryadi mengklarifikasi.

“Yang bisa saya konfirmasi 100 persen, itu enggak ada mereka enggak boleh hapus make up selama 24 jam. Karena kita syuting adegan di sanggar itu hari terakhir. Saya ingat banget hari terakhir, kita selesai syuting sekitar jam 10 malam, lalu orang ekstras dipanggil untuk make up jam 10 pagi. Benar mereka make up, dianjurkan dalam bus ber-AC,” ucap Awi Suryadi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here